SIDOARJO | duta.co – Jawa Timur sebentar lagi akan memiliki pasar induk beras seperti halnya pasar induk Kramat Jati di Jakarta.

Pusat berbagai macam komoditas beras itu akan dibangun di gudang Bulog Subdivre Surabaya Utara di Buduran Sidoarjo dalam tahun ini.

Dibangunkan pasar induk beras di gudang Bulog di Buduran ini dikatakan Kadivre Perum Bulog Divre Jatim, Muhammad Hasyim tidak lain karena memiliki luas yang cukup memadai.

“Luas gudang kita ini 33 hektar. Jadi sangat mumpuni untuk dibangun pasar induk,” ujarnya di sela pelepasan truk untuk operasi pasar Kamis (10/1).

Namun sampai saat ini, berapa luas lahan yang akan dijadikan pasar induk beras, Hasyim belum bisa menentukannya.

“Yang pasti dalam tahun ini sudah selesai dan beroperasi. Nantinya semua jenis beras akan ada di sini. Pedagang bisa kulakan di sini,” tukasnya.

Sekretaris Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono mengatakan dengan hadirnya pasar induk beras ini diharapkan ketersediaan beras di Jawa Timur bisa terus stabil begitupun dengan harga. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan beras.

“Jawa Timur itu salah satu lumbung padi nasional. Stok kita selalu aman setiap tahunnya, walau petani belum panen sekalipun,” tukasnya dalam kesempatan yang sama.

Diakui Heru, saat ini stok beras di Jatim sebesar 650 ribu ton. Itu bisa mencukupi kebutuhan masyarakat hingga akhir 2019.

“Panen besar nanti pada awal April yang diperkirakan bisa mencapai 2,6 juta ton,” tukasnya.

Selama belum panen ini, Bulog bersama Pemprov melakukan stabilisasi harga dengan menggerojok beras ke pasar-pasar.

Harga jual untuk beras medium ini Rp 8.500 per kilogram sementara harga eceran tertinggi (HET) sebesar 9.450 per kilogram.

“Kita nanti akan coba memasak beras medium Bulog ini sehingga kita benar-benar merasakan beras ini memang layak dikonsumsi masyarakat,” tukas Heru. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry