PANCASILA : Pengurus MPC Pemuda Pancasila Kota Kediri usai acara berbagi nasi kotak di depan Pasar Setono Betek (duta.co/M. Isnan)

KEDIRI | duta.co – Identik dengan pakaian khas loreng oranye, keberadaan Pemuda Pancasila (PP) merupakan organisasi masyarakat paramiliter sebagai bentuk bela negara, menyatakan prihatin mendalam atas maraknya kasus kriminalitas di Kota Kediri dan sekitarnya.

“Menjelang lebaran, ada indikasi trend kasus kriminalitas di Kota Kediri dan sekitarnya. Saya minta seluruh anggota PP untuk selalu siaga dan waspada,” jelas Imam Hanafi, Ketua Majelis Perwakilan Cabang PP Kota Kediri, Selasa (12/6).

Instruksi ini langsung disampaikan saat Sabtu lalu digelar pembagian 500 nasi kotak di depan Pasar Setono Betek dihadapan pengurus dan anggota.

Jajaran Kepolisian, baik Polres Kediri maupun Polres Kediri Kota kini memiliki dua PR atas kasus pencuriaan disertai kekerasan. Bahkan kasus dialami Binti Nafi’ah (38) anggota Ranting Fatayat NU Desa Canggu, warga Jl. Angsa RT.02 RW.02 Desa Canggu Kecamatan Badas Kabupaten Kediri, dihabisi nyawanya oleh pelaku dengan menggunakan palu, cukup menyita perhatian publik.

Belum selesai, kemudian muncul kejadian kedua di RT. 02 RW. 07 Dusun Beji Desa Cengkok Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri, menimpa Anindya (14) siswi SMPN 1 Grogol, merupakan anak anggota TNI, Peltu Sutrisno dan Sutini yang berusaha melawan pencuri berniat menguras harta milik orang tuanya.

“Kami mendukung upaya dilakukan jajaran Kepolisian untuk melakukan tindakan tegas, selalu melakukan pemantauan,  pemeriksaan dan mengamankan atas orang tidak dikenal yang mencurigakan,” imbuh Ketua MPC PP Kota Kediri.

Atas dua kasus di atas, dihimbau kepada seluruh warga di Kediri, untuk selalu menjaga kewaspadaan dan selalu menjalin komunikasi dengan tetangga maupun pihak aparat hukum.

“Kita memiliki kekuatan Polri didukung TNI, bila ada yang membuat keributan atau keresahan di masyarakat, segera dilaporkan saja agar dilakukan upaya tindakan hukum. Para pelaku kriminal ini harus diberikan tindakan tegas sebagai upaya shock terapi agar jera dan tidak muncul tindakan kriminal lainnya,” imbuhnya.

Ditegaskan Imam Hanafi, bahwa pihaknya telah menyerukan kepada seluruh pengurus dan anggota PP untuk selalu bersatu bersama masyarakat menciptakan rasa aman dan nyaman.

“Apalagi ini bersamaan tahun politik, dikuatirkan atas kejadian ini kemudian dikaitkan dengan pesta demokrasi di Indonesia,” terangnya. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry