Penjual daging ayam di Pasar Basah Trenggalek, Kamis, (17/5/2018). (DUTA.CO/Yuli)

TRENGGALEK | duta.co — Memasuki bulan puasa tahun 2018, harga komoditas daging ayam di Pasar Basah, Kabupaten Trenggalek mengalami kenaikan. Diperkirakan harga daging ayam akan terus naik hingga akhir bulan puasa mendatang.

“Harga daging ayam naik Rp 5000–6000 per kilogram. Jika sebelumnya, harga daging ayam Rp 33 ribu. Saat ini harga daging ayam mencapai Rp 38 ribu per kilogram,” ucap salah seorang pedagang daging ayam di Pasar Basah Trenggalek, Sugik (42)  warga RT 18, RW 06 Kelurahan Sumbergedong saat ditemui di Pasar Basah Trenggalek, Kamis (17/5/2018).

Dikatakan Sugik, kenaikan harga ini sudah menjadi rutinitas di awal bulan puasa. Terlebih menjelang Hari Raya Idul Fitri, kenaikan harga daging ayam bisa mencapai 30 persen dari harga biasanya.

Pergerakan harga ini memang sudah biasa terjadi pada momen menjelang datangnya bulan puasa. Nantinya harga daging ayam akan kembali normal sepekan setelah memasuki bulan Ramadan.

Diakui Sugik, kenaikan harga ini tidak berdampak pada minat pembelian dari masyarakat. Para pedagang berharap agar pemerintah bisa melakukan upaya stabilisasi harga daging ayam di pasaran, utamanya menjelang puasa dan lebaran.

Terpisah, Kabid Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Komidag) Trenggalek, Abdul Aziz, melakukan pemantauan harga dan ketersediaan sembako di Pasar Basah. Hasilnya, harga sembako terpantau masih stabil dan pasokannya aman hingga menjelang lebaran tahun 2018.

“Berdasarkan hasil pantauan di lapangan, harga sejumlah kebutuhan pokok masih stabil. Hanya beberapa saja yang mengalami kenaikan, meski tidak terlalu signifikan. Untuk ketersediaan kebutuhan pokok, sejauh ini juga masih aman,” terang Aziz.

Dikatakannya, harga sembako yang terpantau stabil yakni beras, sayuran dan barang kebutuhan pokok lainya. Ia menuturkan untuk pasokan sembako dinilai masih aman hingga satu bulan ke depan.

Sehingga, kata Aziz, masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan pasokan sembako saat bulan suci Ramadan hingga menjelang lebaran mendatang. Selain memantau harga dan ketersediaan sembako pihaknya juga memastikan tidak adanya penimbunan barang yang akan berpengaruh pada pasokan sembako ke pasaran.

Untuk saat ini, ujar Aziz, belum ditemukan adanya indikasi penimbunan sembako di Trenggalek. Namun untuk mengantisipasinya, pihaknya akan terus memantau pasokan sembako di pasaran.

Meski begitu, lanjut Aziz, operasi pemantauan akan terus digiatkan. Hal ini untuk memberikan kenyamanan kepada warga dalam membeli barang kebutuhan pokok masyarakat. (ays/ham)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry