EDUKASI: Gahayu Handari, Business Development Manager Bukalapak saat pemaparan Buka Reksa dalam seminar Reksa Dana mengusung tema “Reksa Dana – Produk Investasi Aman, Mudah dan Terjangkau” di Surabaya (duta.co/dok)

SURABAYA | duta.co – Menyasar nasabah ritel dengan persyaratan mudah dan murah, Bukalapak targetkan pengguna BukaReksa 60 ribu pengguna hingga akhir tahun ini. Optmisme Bukalapak karena potensi pasar yang sangat besar diabah dengan mudahnya melakukan investasi dengan dana yang kecil. Sesuai target yakni investor menengah bawah.

Meski demikian jelas Gahayu Handari, Business Development Manager Bukalapak sejak diluncurkan awal tahun ini, ternyata banyak juga investor skala menengah besar yang tertarik. Buktinya ada yang investasi membeli BukaReksa dengan nominal mulai Rp 10 juta hingga  Rp 1 miliar.

“Tidak ada batasan soal jumlah dana yang diinvestasikan. Namun konsep awal BukaReksa untuk mewadahi investor rite kecil bisa belajar dan terjun angsung investasi  reksadana,” jelasnya dalam seminar bareng dengan  OJK mengusung tema “Reksa Dana – Produk Investasi Aman, Mudah dan Terjangkau” diikuti 150 peserta pekan lalu.

Diakui Gahayu banyaknya investor yang berminat di BukReksa karena kemudahan yang ditawarkan. Dengan dana hanya Rp 10 ribu sudah bisa investasi di Reksa Dana. Tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia per tahun 2016 masih cenderung rendah, yakni sekitar 29.66%, jadi cukup rawan untuk sasaran rayuan investasi ilegal. Untuk meningkatkan perlindungan konsumen serta kepercayaan masyarakat kepada industri keuangan, instansi-instansi perlu bertindak preventif, kuratif ataupun represif.

“Untuk itu, Bukalapak terus mendukung upaya OJK mendorong intensitas sosialisasi dan edukasi kepada publik serta mengembangkan metode penjualan produk khususnya Reksa Dana,” ujarnya.

Gahayu menambahkan, dalam kesempatan ini pula pihaknya sebagai market place ingin mengajak masyarakat untuk berinvestasi secara aman dan benar melalui fitur Reksa Dana online BukaReksa.

“Fitur produk BukaReksa ini sudah ada sejak awal tahun ini dan kita sudah mencapai lebih dari 30 ribu pengguna hingga hampir 6 bulan setelah peluncuran produk ini. Bahkan kami optimis di akhir tahun ini akan mampu mencapai lebih 60 ribu pengguna,” tandas Gahayu.

Untuk saat ini , program Reksa Dana ada dua jenis yakni konvensional dan Syariah. Rencananya, Bukalapak tak sekedar membesut program Reksa Dana keuangan saja, ke depannya akan memunculkan produk-produk baru berbasis finansial lainnya.

”Untuk Reksa Dana yang konvensional pertumbuhannya cukup signifikan. Namun untuk yang Reksa Dana Syariah, juga tumbuh berbarengan. Apalagi, Reksa Dana Syariah yang diluncurkan Maret kemarin mulai tumbuh hingga menggapai pengguna hingga seribu konsumen lebih apalagi di momen Ramadhan. Namun untuk komposisi, masih lebih besar jumlah pengguna Reksa Dana yang konvensional dibanding yang Syariah,” papar Gahayu.

Sujanto, Direktur Pengelolaan Investasi OJK mengatakan transaksi Reksa Dana dengan memanfaatkan teknologi digital sesuai peraturan yang berlaku, sehingga masyarakat aware terhadap kemudahan dan keamanan berinvestasi di Reksa Dana.

Sebenarnya banyak investor yang berminat untuk investasi Reksa Dana namun belum memahami apa itu Reksa Dana. Seminar ini diselenggarakan untuk mengajak masyarakat agar bisa lebih tahu mengenai keamanan, kemudahan, dan terjangkaunya investasi di Reksa Dana.

“Maraknya kasus investasi bodong di tengah-tengah masyarakat Indonesia merupakan indikasi rendahnya tingkat literasi terhadap produk investasi termasuk Reksa Dana. Masyarakat hanya tergiur pada imbalan hasil yang fantastis, tanpa pertimgangan aspek legalitas dan risiko. Untuk itu, sebelum berinvestasi di Reksa Dana, masyarakat harus bisa memastikan bahwa produk Reksa Dana tersebut telah memperoleh pernyataan efektif dari OJK, ” pungkas Sujanto. (imm)

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry