JAKARTA | duta.co – Untuk menyambut Sambut Hari Santri 2018, Kementerian Agama menyiapkan sejumlah rangkaian kegiatan. Hari Santri  diperingati sejak 2015 setiap 22 Oktober. Tanggal tersebut merujuk pada tercetusnya fatwa Resolusi Jihad yakni perjuangan santri-kiai mempertahankan Kemerdekaan dari Sekutu pada 1945 silam.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Ahmad Zayadi mengatakan bahwa Kemenag selama tiga tahun ini selalu konsisten memeriahkan perayaan Hari Santri sebagai bentuk apresiasi pemerintah atas jasa-jasa kalangan pesantren yang eksistensinya terbukti berkomitmen mengawal bangsa Indonesia.

“Untuk tema, logo dan rangkaian kegiatan Hari Santri tahun ini akan di-launching pada 10 Agustus nanti oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di kantor Kemenag Pusat,” tuturnya, di Jakarta kemarin.

Hari Santri 2018 bertemakan, “Bersama Santri, Damailah Negeri”. Berikut rangkaian kegiatan sambut Hari Santri. Berikut jawal acaranya: 29 Juli – 28 September Santri Millennial Competitions (Lomba Desain Meme, Video Iklan Masyarakat tentang Moderasi Islam, dan Video Lalaran Nadham Alfiyyah). Sabtu 11 – 12 Agustus, Kopdar Akbar Santrinet Nusantara dan Car Free Day Bershalawat bersama Nissa Sabyan di Jakarta

Rabu 29 & 31 Agustus ada Pesan Trend (Ngaji kitab Ihya’ ulum al-din bersama Gus Ulil Abshar Abdalla) di Jakarta. Dilanjutkan September-Oktober : Pesantren Business Challenge (ajang pengembangan ekonomi dan bisnis di lingkungan pesantren).

Puncaknya dengan Presiden Jokowi

Ada Muktamar Pemikiran Santri Nusantara di Yogyakarta yang digelar 18 – 20 September  Di dalamnya 19 September ada Ketika Kyai, Nyai, Santri Berpuisi dan Pegon Exhibition di Yogyakarta. Tanggal 1 – 7 Oktober Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) di Jambi dilanjutkan. Santriversary (Malam puncak Hari Santri) di Bandung.

Malam puncak Hari Santri 2018 rencananya akan dihadiri Preside Joko Widodo serta para pejabat pemerintah pusat maupun daerah. Nissa Sabyan dan Musik Orkestra Santri juga akan mengiringi acara yang rencananya ditempatkan di Lapangan Gasibu, Bandung.

Zayadi berharap masyarakat, terutama kalangan pesantren, dapat antusias untuk mengikuti rangkaian kegiatan Hari Santri yang diadakan Kemenag. “Hari Santri bukan hanya milik pesantren, tapi segenap bangsa Indonesia juga memilikinya,” pungkasnya. (M. Zidni Nafi’/kmg)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry