
NGANJUK | duta.co — Ratusan petani di Desa Mlorah Kecamatan Rejoso menggelar tradisi bukak bumi, Jumat (31/10) pagi. Mereka tampak berjubel di pematang besar (galeng gedhe) selatan makam umum.
Tampak hadir kepala desa Mlorah beserta perangkatnya. Juga pihak Babinsa dari Koramil Rejoso.
Jalan di tengah area persawahan itu penuh sesak para petani. Mereka datang membawa ambeng (berkat) sendiri dari rumah masing-masing.
Rangkaian kegiatan dipimpin Kiai lmam Hartoyo, modin Desa Mlorah yang juga Ketua MWCNU Rejoso. Suasana penuh khidmat menyelimuti peserta hingga rangkaian acara selesai.
Kegiatan ini menjadi momen penting bagi masyarakat setempat untuk menyongsong musim tanam padi. “Dengan harapan agar diberikan kelancaran, kemudahan dan hasil panen yang melimpah,” ujar Kiai Imam Hartoyo.
Acara ini dikenal masyarakat sebagai Bukak Bumi atau sedekah bumi. Rangkaian kegiatan dimulai dengan pembacaan doa bersama.
Dia juga menyampaikan harapan mendalam bagi seluruh masyarakat petani. “Harapannya dengan diadakan doa bersama ini kita selalu diberi kelancaran, kemudahan, kejayaan, jauh dari balak dan musibah dalam bekerja serta mengharap ridha-Nya,” ujarnya.
Selain menjadi wujud rasa syukur kepada Allah SWT, acara ini juga mempererat tali silaturahmi antarwarga. “Sebagai media untuk memperkuat nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan,” imbuhnya.
Kegiatan ini juga diakuinya untuk menunjukkan semangat religius dan budaya yang tetap terjaga. “Masyarakat Desa Mlorah berharap kegiatan seperti ini terus dilestarikan sebagai tradisi turun-temurun yang membawa berkah bagi seluruh petani,” pungkasnya. (syi)
Kontributor: Syifa, pengurus LTN MWCNU Rejoso
 
		































 
             
             
             
             
             
            




