MABA : Menteri Tenaga Kerja,Muhammad Hanif Dhakiri menyerahkan tablet secara simbolis kepada mahasiswa baru Unusa didampingi Rektor Unusa, Achmad Jazidie dalam rapat senat pengukuhan mahasiswa baru, di Dyandra Convention Center Jalan Basuki Rahmat Surabaya, Senin (3/9). DUTA/RIDHO

SURABAYA | duta.co  – Tahun ini hingga 2019, Pemerintah Pusat sedang fokus membenahi kualitas sumber daya manusia (SDM).

Ini dilakukan setelah di tahun-tahun sebelumnya, pemerintahan Jokowi membenahi infrastruktur di tanah air.

Untuk pembenahan SDM ini, salah satu yang dilakukan adalah membangun balai latihan kerja (BLK) di pondok pesantren (ponpes).

Jumlahnya tidak tanggung-tanggung yakni aka nada seribu BLK di ponpes seluruh Indonesia. Dana yang diberikan sebesar Rp 1 miliar untuk setiap BLK.

Pembukaan BLK di ponpes ini dibawah koordinasi Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia.

Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Muhammad Hanif Dhakiri mengatakan BLK ini dibuka dalam rangka membantu percepatan peningkatan kompetensi angkatan kerja di ponpes.

“Nantinya tidak hanya diperuntukkan bagi warga di pesantren atau santri tapi juga untuk masyarakat di sekitar pesantren,” ujar Hanif Dhakiri usai pengukuhan mahasiswa baru Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), di Surabaya, Senin (3/9).

Pembukaan BLK ini bisa di ponpes manapun. Yang jelas kata Hanif Dhakiri, ponpes tersebut harus mengajukannya ke Kementerian Tenaga Kerja sesuai dengan kompetensi yang dimiliki ponpes tersebut.

“Nantinya akan kita survey terutama lokasinya. Karena BLK ini membutuhkan lahan yang cukup besar sehingga memang perlu kita lakukan survey terlebih dulu,” ungkapnya.

Di dalam BLK itu selain adanya pengajar yang kompeten, nantinya akan dilengkapi alat-alat yang dibutuhkan untuk menunjang keterampilan masyarakat sekitar serta santri di ponpes tersebut.

“Kami yakin dengan dana yang ada, maka sudah cukup memenuhi kebutuhan untuk BLK  itu,” tukasnya.

Nantinya semua orang yang ada di sekitar ponpes tersebut memang boleh mengikuti program latihan kerja di BLK ini.

Tanpa lagi memandang usia, jenis kelamin dan pendidikan.

“Kalau dulu ada syarat usia dan pendidikan, sekarang sudah tidak ada lagi. Siapapun yang ingin meningkatkan kompetensi dirinya silahkan mengikuti pelatihan di BLK ini,” tandas Hanif.

Selain itu, di hadapan mahasiswa baru Unusa, Hanif Dhakiri mengungkapkan pentingnya kreativitas untuk bisa meningkatkan kualitas SDM.

Apalagi ke depan persaingan semakin ketat di era digitalisasi dan teknologi.

Pengukuhan maba Unusa dilakukan melalui prosesi Rapat Senat Terbuka.

Diawali dengan pembacaan Surat Keputusan Rektor yang dibacakan Wakil Rektor I, Prof. Kacung Marijan.  Tahun akademik 2018-2019 ini Unusa mengukuhan 1.274 maba yang tersebar dalam enam fakultas.

Enam fakultas itu diantaranya Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK) 425 mahasiswa, Fakultas Kesehatan (F.Kes) 364 mahasiswa, Fakultas Kedokteran (FK) 105 mahasiswa.

Juga  Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) 194 mahasiswa, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 135 mahasiswa, dan Fakultas Teknik (FT) 51 mahasiswa.

Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng mengungkapkan Unusa bertekad untuk menjadi Lembaga Dikti yang terkemuka, unggul dan profesional dalam IPTEKS, berjiwa wirausaha serta berjati diri Islami.

Unusa ingin mencetak generasi rahmatan lil’alamin. Generasi yang berpikir dan bertindak dengan wawasan global bagi kemaslahatan umat manusia di seluruh alam.

“Generasi yang cerdas, berdaya saing dan berkarakter (berakhlaq mulia). Menjadi manusia yang beriman, berilmu dan beramal menjadi prinsip dasar bagi Unusa dalam menjalankan misinya,” katanya.  end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry