SIDOARJO | duta.co – Ratusan Jamaah Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Ranting Desa Sidorejo, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, Minggu (22/9/24) menggelar Istighotsah dan Tahlil Kubro di Masjid Al-Ikhlas Perumahan Graha Permata Sidorejo Indah. Mereka dengan khidmat mendengar taushiyah KH Ali Mustawa, Pengasuh PP Sahlaniyah, Sidorangu, Krian.

Menurut Kiai Ali, panggilan akrabnya, ibu-ibu muslimat harus memiliki semangat baja, jangan mudah menyerah. Termasuk dalam membangun rumah tangga yang sakinah. Menjadi istri solehah, memahami problem rumah tangga adalah kewajiban kita.

“Rumah tangga itu, bahagia dan tidak, banyak diwarnai seorang ibu,” tegasnya.

Ia kemudian memberikan tamsil betapa seorang Siti Hajar istri Ibrahim As, sebagai perempuan pekerja keras. Dia memiliki beban ganda dalam membesarkan anaknya, Ismail. Usai melahirkan Ismail, dia harus berada di lembah tandus. Hajar ditinggal suami, sendirian di tempat yang gersang dan sepi di dekat ‘rumah Allah’.

Saat berada lembah itu, Hajar mendengar suara tangis Ismail yang sangat memilukan. Tangisan itu telah menggetarkan hatinya sehingga membuatnya cemas. Ia berdiri meninggalkan Ismail, melangkahkan kakinya dan berlari-lari kecil menuju bukit Shafa ke Marwah, pulang pergi, mencari setitik air, sambil tak henti-hentinya memohon pertolongan Allah dengan hati yang luruh. Itu dilakukan sebanyak 7 kali.

Jamaah muslimat NU sudah memiliki cermin besar. Adalah Ketua Umum Muslimat NU, Bu Khofifah yang merupakan sosok pekerja keras. “Saya ingat perjuangan Siti Hajar. Demi warga Jawa Timur, Bu Khofifah harus melalui jalan terjal, menjadi calon gubernur yang dikalahkan, berjuang lagi dikalahkan lagi, maju lagi dikalahkan lagi. Sekarang menjadi bukti, menyerah bukanlah jalan keluar. Harus kerja keras,” tegasnya.

Hadir dalam kubroan tersebut Ketua Ranting Muslimat NU Desa Sidorejo, Nyai Siti Yatimah, Kades Sidorejo Heri Sucipto Ahcmadi ST, Takmir Masjid Al-Ikhlas Drs Abdul Wahid dan Ketua RW 10 Mokhammad Kaiyis. “Muslimat NU memang netral, tetapi, kalau Ibunda (Khofifah) Ketua Umum kita yang berangkat, jamaah siap berbaris rapi di belakangnya. Demi Jatim, juga demi jamaah muslimat,” demikian salah seorang jamaah. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry