Salah satu warga Desa Kedungsugo, Kecamatan Sugio, Lamongan, saat menerima bantuan BPNT Senin (05/11/2018).

LAMONGAN | duta.co – Progam Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk keluarga miskin atau keluarga penerima manfaat (KPM) senilai Rp 110 ribu per bulan, berupa beras dan telur di e-warung, dinilai kurang transparan.

Menurut warga Desa Kedung Sugo, Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan, Karti menyatakan, pihaknya justru tidak menerima bantuan sembako itu, namun warga yang mampu justru mendapatkannya. Sedangkan warga yang menerima beras dan telur di wilayahnya sebanyak 9 kg, untuk telur ayam 10 butir.

“Program pemberian sembako tersebut tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu ke warga setempat maupun ke perangkat desa, ada warga yang mampu justru menerima, kami warga tidak mampu justru tidak menerima,” jelasnya.

Ia mengatakan, sebenarnya bantuan beras dan telur tadi sudah dikirim melalui penyalur ke tempat e-warung di wilayahnya, yang rencananya pencairannya akan di lakukan hari ini, Senin (5/11/2018).

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial kabupaten Lamongan, Mugito, saat dikonfirmasi berkaitan dengan jumlah beras dan telur yang berbeda-beda di masing-masing kecamatan, mengatakan, dari total Rp 110 ribu itu tidak harus dihabiskan seluruhnya.

“Bisa diambil 5 kg dulu berasnya, atau telurnya setengah kg dulu, tidak harus dihabiskan semuanya, bisa diambil di hari berikutnya,” jelas Mugito Senin (5/11/2018).

Mugito menegaskan, untuk mengambil bantuan beras tersebut tidak harus sama jumlahnya, masing-masing kecamatan berbeda-beda, tergantung ambil berasnya yang mana, premium atau medium karena harga beras bervariasi.

Berkaitan dengan saldo di rekening keluarga penerima manfaat yang nol rupiah, pihaknya akan melakukan kroscek di lapangan, apakah sudah sesuai dengan SOP apa belum.

“Karena kalau penerima manfaat tidak mengambil seluruhnya, berarti di rekening KPM harus masih ada sisa saldo, dari Rp 110 ribu tersebut,” tuturnya.

Mugito beralasan, saldo Rp 110 ribu tersebut bisa diambil kapan saja, asalkan di dalam rekening masih ada sisa. “Waktu pengambilan satu bulan, karena setiap satu bulan kita baru mentransfer ke rekening KPM,” lanjutnya.

Ia menjelaskan, KPM di seluruh Lamongan yang sudah terbagi sebanyak 90 ribu penerima yang sudah diterima oleh dinas terkait, dari total 108 ribu KPM yang sebagian masih dalam proses. “Kebijakan dari pusat memang seperti itu, tidak dipatok paketan, masyarakat diajari untuk mandiri dalam membeli dan menggunakan kartu tersebut,” ucapnya.

Perlu diketahui, program BPNT untuk warga miskin di Lamongan untuk penerimaan beras sudah dikemas 8 kg hingga 10 kg, sedangkan untuk telur ayam masing-masing 10 butir per KPM yang penerimanya satu bulan sekali. (ard)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry