KERJASAMA: ki-ka: Mr. Jason Cheng selaku Mission Leader, bersama Mr. Benson Lin (TETO) dan Mr. Danny Liao (Taiwan Trade Center Jakarta). (duta.co/dok)

SURABAYA | duta.co – Taiwan kembali jajaki potensi pasar Jawa Timur, dengan memboyong 22 perusahaan asal Taiwan yang tergabung dalam 2019 Taiwan Investment and Trade Delegation to Indonesia, ke Surabaya Jumat (26/04).

Posisi dominan Indonesia sebagai pasar dengan populasi terbanyak di Asia Tenggara, mendorong Bureau of Foreign Trade (BOFT) dan Taiwan External Trade Developmen Council (TAITRA), memfasilitasi pertemuan bagi industri Taiwan dengan pengusaha lokal Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bali.

Danny Liao Director of Taiwan Trade Center Jakarta mengatakan dengan populasi penduduk sebanyak 260 juta serta pertumbuhan ekonomi lebih dari 5 persen, menempatkan posisi pasar Indonesia sebagai pasar yang potensial bagi produk-produk asal Taiwan.

“Taiwan tidak hanya mencari peluang kerjasama perdagangan, tetapi juga peluang untuk berivestasi di Indonesia,” jelasnya disela B 2 B.

Untuk diketahui, dilansir dari laman Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), penanaman modal asing asal Taiwan pada periode Januari-Desember tahun 2018 lalu tercatat sebesar 210,22 Juta Dolar AS, yang terbagi dalam 471 proyek.

Adapun industri asal Taiwan yang diboyong ke Surabaya antara lain mechanical equipment, parts, auto-parts, LED lighting equipment, energy-saving products and smart power control system, beauty and care products, construction hardware, hand tools, dan food products.

Danny menuturkan bahwa perhelatan ini merupakan realisasi dari New Southbound Policy yang dijalankan pemerintah Taiwan.

“New Southbound Policy mendorong kami untuk kembali hadir di Surabaya. Karena sebagai pusat dari provinsi Jawa Timur, Surabaya merupakan kunci untuk memasuki pasar di wilayah timur Indonesia,” pungkas Danny.

Sementara Jamhadi  Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya menatakan Taiwan merupakan 10 besar Negara yang melakukan investasi.Berharap dengan pertemuan ini  terjadi sinergi dan peran aktif kedua belah pihak untuk meningkatkan perdagangan dan investasi.

“Hubungan Indonesia  dengan Taiwan sudah baik. Taiwan punya keunggulan dalam teknologi dan beberapa produk unggulan lainnya. Sebaliknya, Indonesia termasuk Surabaya punya potensi pasar, SDM serta kemudahan investasi lainnya,” Ujarnya.

Jamhadi menambahkan cukup banyak perusahaan Taiwan yang ada di Indonesia termasuk Surabaya. diantaranya pabrik sepatu, onderdil, garmen dan lain-lain. Harapannya dengan pertemuan ini bisa meningkat kerjasamanya, termasuk ekspor dari Indonesia ke Taiwan.

“Targetnya tahun ini bisa naik sampai 20 persen. Tahun 2018 lalu sudah 471 kerjasama yang disepakati, dan tahun 2019 diatas 500 kerjasama dengan nilai investasi USD 300 juta. Diantara investasinya di sektor sepatu, garmen, autopart dan furniture,” kata Jamhadi. (imm)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry