JAKARTA | duta.co – Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, tiba-tiba mengundurkan diri di tengah masa jabatannya yang masih tiga tahun lagi. Kim melepas jabatan itu akhir Januari 2019 ini atau tiga tahun lebih cepat dari berakhirnya masa jabatan. Selanjutnya Kristalina Georgieva, wakil Kim di Bank Dunia, akan mengisi kekosongan kursi yang semula diduduki Kim sebagai presiden direktur Bank Dunia.
Dalam keterangan tertulis yang dikirimkan ke email para pegawai Bank Dunia, Kim mengaku akan bergabung dengan institusi swasta yang fokus pada investasi infrastruktur di negara-negara berkembang. “Kesempatan bergabung di sektor swasta ini tidak diduga-duga, tapi saya sudah memutuskan di jalan ini saya bisa memberikan kontribusi terbesar pada masalah-masalah besar seperti perubahan iklim dan minimnya infrastruktur di negara-negara berkembang,” kata Kim dalam keterangan tertulis yang dikutip Reuters, Selasa (8/1/2019).
Pria berumur 59 tahun itu kembali terpilih sebagai presiden Bank Dunia untuk kedua kalinya pada Juli 2017. Rencana pengunduran diri Kim ini meninggalkan tanda tanya besar di Pemerintahan Donald Trump dan sejumlah negara lain. Kemungkinan besar Trump akan menyodorkan nama untuk menggantikan Kim yang dulu dinominasikan Barack Obama di Bank Dunia.
“Merupakan kehormatan besar bagi saya selama ini bisa melayani sebagai presiden lembaga luar biasa ini, penuh dengan individu yang penuh semangat yang didedikasikan untuk misi mengakhiri kemiskinan ekstrem dalam hidup kita,” kata Kim seperti dikutip dari AFP, Selasa (8/1) dinihari.
Kim menjadi presiden Bank Dunia pada 2012 lalu. Di bawah kepemimpinan Kim, Bank Dunia menetapkan tujuan untuk menghilangkan kemiskinan ekstrem pada tahun 2030 dan meningkatkan pembiayaan.
Tahun lalu, ia memenangkan persetujuan untuk peningkatan modal tajam sebesar $ 13 miliar setelah mengaksesi permintaan dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk mengekang pinjaman ke negara-negara berpenghasilan tinggi seperti China. Masa jabatan Kim juga ditandai dengan ketidakpuasan yang tinggi di antara staf Bank Dunia. Mereka meradang pada restrukturisasi internal yang dimulai oleh Kim.
Kim masih menjabat sebagai Presiden Dartmouth College saat terpilih sebagai bos Bank Dunia. Dia adalah seorang warga negara Amerika Serikat (AS), yang juga dikenal sebagai salah satu pendiri lembaga Partners in Health dan mantan direktur departemen HIV/AIDS di World Health Organization.
“Sebelum menjabat sebagai presiden Dartmouth, Jim merupakan salah satu profesor di Harvard Medical School dan Harvard School of Public Health,” demikian seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya.
Dirinya juga pernah menjadi ketua umum Departemen Kesehatan Global dan Pengobatan Sosial di Harvard Medical School, ketua divisi Kesetaraan Kesehatan Global di Brigham and Women’s Hospital, serta direktur Pusat Kesehatan dan Hak Asasi Manusia François Xavier Bagnoud di Harvard School of Public Health.
Selain itu, Kim pernah meraih gelar MacArthur “Genius” Fellowship (2003), masuk daftar “25 Pemimpin Terbaik” di Amerika versi US News and World Report (2005), serta masuk daftar “100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia” versi majalah TIME (2006).
Pada tahun 2004 dia diangkat menjadi anggota Institute of Medicine of the National Academy of Sciences, salah satu gelar tertinggi yang dapat diraih di bidang kesehatan dan medis sebagai pengakuan atas komitmen dan prestasi-prestasi profesionalnya di bidang kesehatan. Ia juga banyak menghasilkan publikasi dalam dua dekade terakhir, menulis untuk berbagai jurnal akademis ternama, termasuk New England Journal of Medicine, Lancet, dan Science. (dtf/cnni/bs)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry