Sari Satriani (29) pengrajin aneka boneka rajut menyelesaikan bonekanya saat ditemui di kawasan Pakuwon Surabaya, Kamis (04/01/2018). (FT/ DUTA.CO/Wiwiek Wulandari)

SURABAYA | duta.co –  Namanya Sari Satriani, dia alumni  S1 Desain Interior Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Dunia desain sudah lama digeluti, tetapi, ia tidak mau hanya terpaku di depan laptop atau komputer, apalagi ikut perusahaan orang. Ia memilih menekuni hobinya, merajut dari pada bekerja di sebuah perusahaan. Sempat bekerja sebagai desain interior selama satu bulan saja. Namun Sari memutuskan keluar.

Perempuan kelahiran Jombang 30 Agustus 1988. ini mengaku jika tidak bisa sehari pun tanpa merajut. Menurutnya dengan merajut, dia merasa lebih nyaman dan rileks, karena bisa membuat karya berbagai bentuk hanya dari seutas benang.

Hobinya itu pun kini terbukti tidak sia-sia. Sari sering menerima order. Berjalan sejak 2011 silam, ibu satu anak ini kini bisa meraih untung jutaan rupiah dalam sebulan. Hanya dengan merajut di sela-sela waktunya sebagai ibu rumah tangga.

“Saya mulai belajar semester akhir, ya belajar pola dasar dari teman-teman dekat yang les rajut. Lalu saya semakin penasaran, awalnya hanya buat bros lalu belajar sendiri lewat buku tutorial sampai akhirnya bisa buat boneka rajut,” kisahnya, Kamis (4/1/2018) saat temui di rumahnya Surabaya Timur.

Ada berbagai ujuran boneka rajut yang Sari jual lewat akun Instagram miliknya @sarirajut. Di antaranya mulai yang paling kecil berdiameter 9 – 10 milimeter, ukuran sedang 5 sampai 6 sentimeter, sampai yang paling besar dengan tinggi 32 sentimeter dan lebar 15 cm.

Ada banyak boneka dengan berbagai karakter yang bisa Sari buat. Seperti Hello Kitty, Kerropi, Micky Mouse, Big Hero, karakter hewan, dan lainnya. “Bisa juga custom atau sesuai permintaan. Untuk satu boneka saya bisa kerjakan satu minggu sampai dua minggu. Sementara harga mulai dari yang paling kecil itu Rp15 ribu sampai Rp 200 ribu,” katanya. (wwk)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry