SABU: Petugas BNNP Jawa Timur bersama BPOM memusnahkan barang bukti sabu seberat 8.050,6 gram (8 kg) dari 9 tersangka dengan 4 tempat kejadian perkara. DUTA/RIDHO

SURABAYA | duta.co – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur melakukan pemusnaah sabu, Rabu (7/2). Sabu tersebut merupakan sitaan barang bukti dari sembilan tersangka. Ke-9 tersangka itu merupakan bandar dan pengedar yang ditangkap di beberapa tempat di Jatim.
Para tersangka itu, yakni NS dan MBF. MBF yang merupakan bandar yang ditembak mati di Mojokerto pada 14 Desember 2017. Sedangkan NS yang merupakan jaringan MBF diringkus di Sukolilo, Bangkalan. Dari keduanya itu, petugas menyita 929,6 gram sabu.
Tersangka lainnya, yakni AZ, AR, MH, A, H dan I. Mereka itu disergap petugas BNNP saat turun dari kapal di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, 5 Januari 2018 lalu. Mereka yang juga bandar dan pengedar baru saja mendapatkan pasokan sabu dari Malaysia seberat 7,07 Kg.
Dari enam pelaku itu, 1 terpaksa ditembak mati lantaran menabrakkan mobil yang dikendarai ke petugas BNNP jatim yang menghadangnya.
Sedangkian satu tersangka lagi, yakni Z ditangkap di Bandara Juanda di Sidodoarjo pada 14 Januari 2014 lalu. Saat itu, Z baru turun dari pesawat sepulang dari Malaysia. Dia membawa sabu dengan modus memasukan ke duburguna mengelabuhi petugas bandara. Setelah diperiksa, petuga menemukan 140 gram sabu.
Dari tiga tempat pengungkapan dan ada sembilan terangka, BNNP Jatim mengamnankan 8,05 Kg sabu. Barang bukti itu dimusnahkan dengan dibakar di insenerator (tungku pembakaran) di halaman BNNP Jatim.
Kepala BNNP Jatim, Brigjen Pol Bambang Budi Santoso menuturkan, para pelaku itu merupakan jarangan internasional yang berperan menjadi bandar dan mengedarkan sabu di Surabaya, Jatim dan wilayah Indonesia lainnya.
“Sabu ini semua berasal dari Malaysia dan masuk ke Indonesia macam-macam. Ada yang lebih dulu dari Aceh baru ke Surabaya, tapi ada yang langsung dari Malaysia ke Surabaya,” jelas Bambang.
Bambang menegaskan, pihaknya terus bekerja keras melakukan penindakan supaya peredaran narkoba di Jatim tidak terus meningkat. Guna memerangi ini, BNNP Jatim butuh kerjasama dengan lembaga lainnya. Seperti polisi, TNI, Bandara Juanda, Bea Cukai dan Lapas.
“Semuanya harus melepas ego demi memerangi narkoba. Semuanya harus berkolaborasi menyikat habis peredaran narkoba di Jatim,” tegas Bambang. tom/gal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry