SURABAYA | duta.co – Kepala BMKG, Dwi Korita Karmawati membenarkan, bahwa,  video-video pendek yang beredar di media sosial tentang tsunami di Palu dan gempa Donggala, benar adanya.

Diakui, awalnya sempat tak percaya. Tetapi, setelah cek lapangan, gelombang tsunami benar-benar menghantam kawasan pantai Talise, Kota Palu dengan ketinggian hingga 1,5 meter. Ini akibat gempa berkekuatan 7,7 pada skala Richter yang mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah. Bersyukurlah, sekarang air sudah surut.

“Benar terjadi tsunami, dan bahwa video yang beredar itu memang benar. Kejadiannya pukul 17:32. Namun kemudian setelah beberapa lama, air sudah surut ” begitu Dwi Korita Karmawati dalam jumpa pers di kantor BMKG, Jumat (28/09) malam.

Petugas dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ini sesungguhnya sudah maksimal bekerja. Mereka mulanya tidak yakin dengan beredarnya sejumlah rekaman video beredar di dunia maya, soal tsunami di Kota Palu dan Kota Donggala, Sulawesi Tengah akibat gempa. Mereka baru yakin setelah anggota turun lapangan.

“Awalnya kami menyangka berita itu hoaks, tapi kami konfirmasi BMKG Palu ternyata benar terjadi tsunami,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, saat diwawancarai CNN Indonesia TV, Jumat (28/9).

Menurut Dwikorita, pihaknya mengakhiri peringatan dini tsunami akibat gempa Donggala, Sulteng, setelah tsunami terjadi dan surut dari daratan. Ia menyebut peringatan dini itu diakhiri pada Jumat (28/9) pukul 17.36 WIB. “Bukan dicabut (peringatannya) ya, tapi diakhiri. Kalau dicabut itu enggak terjadi tsunami, potensi masih ada,” ujarnya.

Mereka Butuh Bantuan

Tetapi, tidak mengira, bahwa, kejadian itu justru tidak lama setelah peringatan diakhiri. Manusia hanya mampu membaca dengan pengetahuan terbatas, tetapi, Allah swt juga yang akan menentukannya. Ini bukti, bahwa, manusia itu tidak memiliki kekuatan apa-apa. Kalau pun bisa, itu semata karena Allah swt.

Deputi Bidang Geofisika Muhammad Sadly menambahkan bahwa level tsunami di Palu, Sulteng, itu berkategori siaga, dengan tinggi ombak dari 0,5 meter sampai 3 meter. “Peringatan dini tsunami dikeluarkan 17.03 WIB, status siaga di Palu,” ucapnya.

“Ombak bergerak terus dengan jarak 237 Km dari Palu Mamuju. Data ketinggiannya 6 cm. Dengan jarak itu, levelnya menjadi waspada, di bawah 0,5 meter. Maka peringatan diakhiri,” terangnya.

Tetapi, kenyataan bicara lain, seperti yang beredar di medsos, ombak besar menerjang pantai sekitar pesisir Palu. Video lain menunjukkan, air bah menerjang masuk pemukiman. Kabar sementara satu keluarga terdiri dari 5 orang lenyap. Mereka butuh bantuan kita. (net)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry