JAKARTA | duta.co – Ada cerita menarik di GOR Pemuda Soemantri, Kuningan, Jakarta, Minggu (4/11). Adalah calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto hadir di acara deklarasi kelompok relawan pendukungnya.

Saat itu ada Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Djoko Santoso, Sekjen PAN, Eddy Soeparno dan Sekjen Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso, Eggi Sudjana serta tokoh lainnya.

Tidak disangka, Prabowo blak-blaka bicara tentang sosok Eggi Sudjana yang dikenal sebagai aktivis anti Orde Baru. Prabowo bercerita bagaimana dirinya mengejar Eggi Sudjana kala itu masih menjadi aktivis di era orde baru. Namun, kali ini Eggi justru menjadi bagian tim pemenangan Prabowo di Pilpres 2019.

“Dia (Eggi) ini aktivis, dulu jaman orde baru saya kejar-kejar,” kelakar Prabowo disambut tepuk tangan hadirin.

Prabowo juga menyinggung sejumlah orang yang sengaja menyalah-tafsir-kan pernyataannya. Ia mengaku bingung ketika ucapannya dipolitisasi dan dipermasalahkan sejumlah pihak.

“Saya bingung kalau saya bercanda dipersoalkan, kalau saya begini begitu dipersoalkan,” ujar Prabowo.

Belakangan, pidato Prabowo saat berkampanye di Kabupaten Boyolali menuai polemik. Dia menyinggung muka Boyolali bukan tampang orang kaya.

“Kalian kalau masuk, mungkin kalian diusir. Tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang-tampang kalian ya tampang orang Boyolali ini. Betul?” kata Prabowo kepada para pendukungnya.

Apa yang disampaikan Prabowo adalah bentuk keprihatinan betapa kesenjangan antara yang kaya miskin begitu lebar. Tetapi, ada saja yang tidak terima. Merasa tersinggung, satu orang warga Boyolali yang tinggal di Jakarta melaporkan Prabowo ke Polda Metro Jaya dengan dugaan penyebaran ujaran kebencian.

Cak Nun Beberkan Fakta

Ada kisah menarik dari Cak Nun (Emha Ainun Nadjib). Melalui video di youtube, Cak Nun menceritakan betapa ikhlasnya Prabowo Subianto, meski harus menghadapi  banyak polintiran.

Di youtube 11 Agustus 2018 lalu, akun Abu Mukim mengunggah video berjudul ‘CAK NUN BEBERKAN FAKTA JOKOWI VS PRABOWO’ yang berisi cerita tersebut.

Di awal video tersebut, Cak Nun langsung menyebut bahwa Prabowo Subianto adalah salah satu yang diperintah untuk mengantisipasi kelompok-kelompok aktivis pada tahun 1997.

“Prabowo itu salah satu yyang diperintah, jadi ada beberapa satuan yang diperintah untuk mengantisipasi kelompok-kelompok aktivis pada tahun 1997,” kata Cak Nun dalam video tersebut.

Namun, Cak Nun menyebut Prabowo Subianto mendapat kesialan saat menjalankan perintah tersebut.

“Nah sialnya, Prabowo itu ketika dia menculik tapi tidak dimusnahkan, terus jadi orang hilang. Yang diculik oleh pasukannya Prabowo ini justru dikembalikan ke masyarakat. Makanya sekarang mereka ikut Gerindra. Memang diculik, tapi ora dipateni. ngono loh, iki salahe dee neng kene kui (itu salahnya dia di situ itu). Kudune dipateni ora ono masalah wes, sebagaimana kelompok-kelompok yang lain. Makanya Pius (Pius Lustrilanang), Haryanto Taslam, mereka ikut Gerindra sejak awal, mereka berterima kasih kepada Prabowo ngono loh,” kata Cak Nun.

Itu juga yang dirasakan Eggi Sudjana, meski pernah dikejar-kejar oleh Prabowo atas perintah Orde Baru, tetapi, Eggi sekarang justru mendukung Prabowo, karena dia tahu kebaikan dan keikhlasannya untuk negeri ini. (rmol)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry