H Agus Solachul A'am Wahib, Ketua Umum BKSN (paling kiri). (FT/wiwiek)

JAKARTA | duta.co – Barisan Kiai dan Santri Nahdliyin (BKSN) wilayah DKI Jakarta, Sabtu (01/12/2018) menggelar deklarasi di Rumah Juang. Acara ini dihadiri langsung Ketua Umum BKSN, H Agus Solachul A’am Wahib yang juga cucu pendiri NU, KH Wahab Chasbullah.

“Jumlah kiai, habaib dan santri di Ibukota Jakarta, ini sangat banyak. Mereka ingin segera ada wadah berjuang bersama. Sebab nasbul imamah wajibun, memilih pemimpin yang baik dan benar, itu wajib. Maka, Sabtu (1/12/2018) besok dideklarasikan BKSN Jakarta,” tegas Gus A’am Wahib panggilan akrab H Agus Solachul A’am Wahib kepada duta.co, Kamis (29/11/2018).

Setelah deklarasi, mereka segera merapatkan barisan. Termasuk menyambut dan mendampingi warga NU yang ikut menghadiri acara reuni alumni 212 di Monas, Minggu (2/12). Menurut Gus A’am, reuni ini penting, setidaknya untuk mendoakan bangsa ini agar segera keluar dari krisis berkepanjangan.

“Rakyat Indonesia sekarang, ibaratnya di bibir jurang. Sementara tantangan ke depan bukan semakin kecil, sebaliknya, semakin besar. Kalau terus begini, maka, habis sudah masa depan kita. Sekarang ini lapangan kerja kita sudah terdesak tenaga kerja asing (TKA). Utang pemerintah membuat rakyat semakin cemas. Jalan tol yang dibangga-banggakan, justru membuat kita ambruk duluan,” tegas Gus A’am.

Jangan Petugas Partai

Mengapa? “Skala prioritas pembangunan itu, SDM. Apalagi sebentar lagi kita memasuki bonus demografi, di mana usia kerja (produktif) meledak. Kalau tidak tertampung, akan menjadi bom waktu. Akhirnya tol yang kita bangun, justru dinikmati orang,” jelasnya.

Karenanya, ia berharap kiai dan santri turut cancut taliwondo memperbaiki keadaan ini. “Kita tidak boleh diam, berpangku tangan. Setelah mendengar program Prabowo Sandi, BKSN bertekad bulat untuk memenangkan pasangan nomor urut 02 ini,” tambahnya.

Ditanya apakah juga akan menggelar deklarasi di luar negeri, di Malaysia, Hongkong, Maroko misalnya?  “Tidak harus. Bahwa tidak sedikit warga Indonesia di luar negeri, ini perlu dipahamkan. Paham, kalau presiden RI mendatang jangan sampai petugas partai. Presiden dan wakil presiden mendatang harus cerdas dan tegas. BKSN akan lebih banyak menyapa warga kampung yang setiap hari hidupnya susah. Dengan Pilpres 2019 mereka ada harapan baru,” tegasnya. (mky)