Baliho Cawapres Cak imin di mana-mana. (FT/twitter)

SURABAYA | duta.co – Gencarnya sosialisasi Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin sebagai kandidat Cawapres pada Pilpres 2019 mendatang oleh kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membikin Ketua Umun DPP PKB terharu. Namun pihaknya baru akan memutuskan jadi atau tidaknya maju di Pilpres mendatang tergantung pada dua hal.

“Jadi atau tidaknya saya maju jadi Cawapres itu tergantung konsolidasi para ulama dan kiai, serta hasil Muspimnas pada Juni mendatang. Kalau keduanya tak solid, ntar dulu dah,” kelakar Cak Imin dengan gaya bahasa anak muda kekinian saat dikonfirmasi di Surabaya,  Jumat (16/2/2018).

Diakui Cak Imin, massa PKB di bawah antusias mendorong dirinya sebagai Cawapres mendampingi Pak Jokowi. “Saya juga heran, kenapa hanya Cawapres bukan Capres. Ini kan penghinaan terhadap ketua umum,” dalih mantan menteri tenaga kerja ini.

Sebaliknya, hasil konsolidasi dengan sejumlah kiai dari berbagai provinsi, kata Muhaimin ternyata belum solid. “Sebagian besar kiai di Jatim aspirasinnya saya dipasangkan dengan Pak Jokowi. Tapi kiai-kiai di Jateng justru aspirasinya macam-macam, sehingga saya guyoni kalau masih ngotot pada pendapat masing-masing, bisa jadi saya jadi Cawapres jomblo karena tak dapat pasangan,” kata politisi yang suka bercanda ini.

Anggota Komisi I DPR RI itu mengaku maraknya atribut Cak Imin for Cawapres bertebaran di hampir seluruh pelosok Indonesia itu murni inisiatif kader alias bukan instruksi DPP PKB.

“Semua atribut Cak Imin for Cawapres itu murni inisiatif kader. Termasuk yang bertebaran di media sosial,  baik facebook,  WhattsAap dan twitter.  Saya apresiasi semua karya tersebut,” pungkasnya. (ud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry