Brigitta Josopandojo, mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) menunjukkan dendeng mangga hasil buatannya di kampus Dinoyo, Jumat (20/4). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Olahan dendeng atau lauk yang terbuat dari daging sapi cincang yang dikeringkan, ternyata bisa dicampur dengan bahan lain. Tidak murni hanya daging sapi.

Itu dibuktikan Brigitta Josopandojo, mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS).

Melalui inovasinya, Brigitta membuat dendeng dari campuran daging sapi cincang dan mangga muda atau pencit. Rasanya, tidak justru memberikan sensasi baru yang membuat rasa dendeng lebih segar.

Dalam hal ini, Brigitta mencampur daging sapi cincang dan mangga muda karena mangga memiliki kandungan serat yang tinggi. Sementara daging murni hanya protein. Sehingga ketika protein dicampur dengan serat akan menghasilkan makanan yang penuh gizi.

“Tapi dalam hal ini, komposisi daging sapi cincang masih lebih banyak. Karena namanya juga dendeng, kalau dendeng itu aturannya memang harus daging sapi. Aturannya seperti itu,” jelasnya saat ditemui usai pertemuan mahasiswa lulusan berprestasi dari semua fakultas dengan rektor di gedung F Kampus Dinoyo, Jumat (20/4).

Untuk komposisi, Brigitta mencampur daging sapi cincang sebesar 77,5 persen sementara daging mangga muda sebesar 22,5 persen. Sebelumnya, anak kelima dari enam bersaudara ini melakukan eksperimen dengan tujuh jenis campuran yang berbeda komposisi.

Setelah jadi dendeng, tujuh jenis itu dia membuat tester untuk teman-teman dan kerabatnya. Dari semua tester yang dicobakan, kebanyakan respondennya menyukai dendeng yang komposisinya 77,5 persen daging ditambah 22,5 persen mangga muda.

“Saya cobakan ke mereka tanpa member tahu komposisi masing-masing. Ternyata mereka banyak yang suka yang mangganya 22,5 persen,” tuturnya.

Mangga yang dipergunakan Brigitta adalah mangga manalagi. Dipilihnya mangga manalagi karena tidak terlalu asam dan mudah didapat. “Kalau manalagi kan buahnya putih. Sehingga bagus untuk campuran dan tidak terlalu asam,” tandasnya.

Untuk pembuatannya, Brigitta memilih daging sapi cincang yang diambil dari daging gandik. Kemudian, mangga muda diblender yang memisahkan antara air dan ampasnya. “Yang saya ambil ampas mangga yang sudah diblender,” tuturnya.

Setelah itu, campuran itu diberi bumbu dendeng seperti bawang putih, bawang merah, ketumbar, garam dan gula. Lalu, dipipihkan dengan plastik hingga tipis. Kemudian dioven hingga kering. Tujuan dioven agar dendeng bisa awet untuk jangka panjang.

“Untuk mengkonsumsinya bisa digoreng,” ujarnya.

Brigitta mengemas dendeng mangga ini seberat 20 gram per lembar. Dalam satu kemasan ada lima lembar yang berarti per paknya 100 gram. “Jualnya berapa ya, belum saya hitung,” tukas cewek kelahiran Jakarta yang akan meneruskan kuliah S2 di New Zealand ini.

Brigitta menjadi salah satu wisudawan terbaik yang akan dikukuhkan pada upacara wisuda bersama 612 wisudawan lainnya. Wisudawan kali ini terdiri dari Pascasarjana 39 wisudawan, Strata Satu (S1) 560 wisudawan, Diploma Tiga (D3) 13 wisudawan.

Brigitta akan menerima penghargaan sebagai salah satu mahasiswa berprestasi akademik terbaik bersama 13 wisudawan dan mahasiswa dengan predikat aktif berprestasi sebanyak 9 wisudawan. end