WILIS : Gerakan menanam kopi arabica digelar BI Kediri di Lereng Wilis Tulungagung (duta.co/Nanang Priyo)

KEDIRI | duta.co – Porang (Amorphopallus Muelleri Blume) atau dalam istilah orang Jawa disebut Suweg, merupakan tanaman herbal yang memiliki tinggi 100 cm – 150 cm. Tanaman ini merupakan penghasil umbi yang sangat baik tumbuh di hutan tropis.

Tanaman ini kini banyak dibudidayakan karena memiliki nilai ekonomi yang menjanjikan. Dalam tanaman jenis umbi mengandung zat glucomanan yang memiliki manfaat di bidang industri juga kesehatan.

Tanaman ini juga dapat tumbuh di sela sela tanaman lain seperti jati, cemara, sono, sengon dan pohon – pohon besar lainya. Karena, hanya memerlukan cahaya matahari 40% saja untuk kebutuhan hidupnya.

Porang juga dapat tumbuh di ketinggian 0 – 700 mdpl, namun sangat baik tumbuh di daerah dengan ketinggian 100 – 600 mdpl, dengan struktur tanah gembur tidak tergenang air dengan derajat keasaman atau ph 6 – 7.

Saat ini Porang telah banyak diteliti dan dikembangkan oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), sejumlah perguruan tinggi dan kali ini akan dikembangkan Bank Indonesia Kediri. Seperti yang disampaikan Djoko Raharto, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri.

“Selain tanaman kopi yang kini telah kami jalankan, selanjutnya akan dibuka peluang usaha tanaman Porang. Sekarang di Madiun sedang di bangun pabrik pengolahan,” jelas Djoko Raharto

“Selama ini porang di ekspor ke Jepang dan Cina dalam bentuk cip untuk bahan lem, mie, tahu, perekat tablet, pembungkus kapsul dan penguat kertas,” jelasnya ditemui di sela acara tanam 25 ribu kopi arabica, di Bumi Perkemahan Jurang Sengani Kecamatan Sendang Tulungagung, Kamis kemarin.

Pengembangan porang diterangkan Kepala Kantor BI Kediri, akan diadakan pelatihan di sela – sela tanaman kopi sehingga ada nilai tambah.”Program seperti ini adalah pertanian yang terintegrasi dimana fungsi lingkungan menjadi produktif,” imbuh Kepala Kantor BI Kediri. (riz/nng)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry