
SURABAYA | duta.co – Diseminasi merupakan proses penyebarluasan gagasan, ide, atau informasi kepada khalayak luas agar mereka dapat memahami, menerima, dan memanfaatkannya. Proses ini dilakukan secara terencana dan terarah untuk menciptakan perubahan positif dalam pola pikir, sikap, dan tindakan masyarakat.
Dalam konteks itu, Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra sekaligus Kapoksi Komisi VII DPR RI, Ir. H. Bambang Haryo Soekartono, M.I.Pol. (BHS), mendorong masyarakat Surabaya agar lebih aktif memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan potensi wisata, budaya, dan kuliner khas Kota Pahlawan.
Dorongan tersebut disampaikan BHS dalam kegiatan Diseminasi Strategi dan Komunikasi Pemasaran Pariwisata melalui Media Sosial yang digelar disalah satu Hotel Senin,(13/10/2025).
Acara ini menghadirkan puluhan pelaku wisata, komunitas kreator konten, serta perwakilan masyarakat yang ingin meningkatkan kemampuan digital di era promosi pariwisata berbasis media sosial.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Disbudporapar Kota Surabaya Hidayat Syah, perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Emi Ermawati, serta CEO Jalanin.com Dion Ciptadimulya sebagai narasumber.
Dalam sambutannya, BHS menegaskan bahwa media sosial memiliki potensi besar dalam memperkenalkan kekayaan wisata Surabaya ke tingkat nasional bahkan internasional.
“Program ini kami gelar bersama Kementerian Pariwisata untuk melatih masyarakat agar mampu melakukan promosi wisata lewat media sosial. Ada 75 peserta yang ikut, padahal peminatnya jauh lebih banyak. Ini menunjukkan antusiasme luar biasa masyarakat untuk memajukan pariwisata,” ujar BHS,
Menurutnya, promosi pariwisata tidak hanya berfokus pada destinasi wisata, tetapi juga mencakup produk lokal, kuliner, dan nilai-nilai budaya yang menjadi identitas Surabaya. “Kita ingin masyarakat tidak hanya mempromosikan produk mereka, tapi juga mengenalkan potensi wisata, makanan tradisional, hingga nilai-nilai budaya khas Surabaya,” imbuhnya.

Sementara itu, Emi Ermawati, Analis Kebijakan Ahli Muda dari Kemenparekraf, menyampaikan apresiasi atas inisiatif yang digagas oleh BHS. Menurutnya, promosi pariwisata kini tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah.
“Sekarang promosi wisata banyak terbantu oleh influencer dan kreator konten. Jadi kalau dari Surabaya ada gerakan untuk memperkuat promosi digital seperti ini, itu sangat bagus,” jelas Emi.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan promosi wisata sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat.
“Promosi bukan cuma tugas dinas atau kementerian, tapi juga masyarakat luas. Dengan kreativitas dan kesadaran bersama, kita bisa memajukan daerah lewat pariwisata,” tambahnya.
Dalam sesi selanjutnya, Dion Ciptadimulya, CEO Jalanin.com, menyoroti potensi besar generasi muda dalam mendukung dunia pariwisata melalui media sosial.
“Generasi Z itu luar biasa. Mereka bisa memviralkan sesuatu hanya dengan satu unggahan. Tapi penting juga memahami strategi agar tidak hanya viral sesaat. Konsistensi dan variasi konten adalah kunci agar pariwisata tetap menarik di mata publik,” ujar Dion.
Ia juga menambahkan bahwa tren digital saat ini terus bergerak dinamis. “Sekarang tren bergeser ke opinion consumer atau GOC. Jadi kreator harus pintar menjaga relevansi dan kualitas konten agar tetap diminati,” ungkapnya.
Kepala Disbudporapar Kota Surabaya, Hidayat Syah, menyampaikan harapannya agar workshop ini mampu membangkitkan semangat masyarakat untuk turut serta dalam promosi wisata.
“Saya yakin siapa pun bisa menjadi kreator, baik anak muda maupun orang tua. Teknologi kini makin mudah diakses, tinggal kemauan untuk berkreasi dan bercerita tentang keindahan kota kita,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku industri kreatif dalam membangun Surabaya sebagai kota wisata digital yang kompetitif.
Melalui kegiatan ini, BHS berharap muncul lebih banyak duta digital dari berbagai kalangan masyarakat yang konsisten mempromosikan potensi wisata Surabaya.
“Kalau promosi dilakukan serentak dan konsisten, maka wisata Surabaya bisa semakin dikenal luas, tidak hanya di Indonesia tapi juga mancanegara,” pungkas BHS optimistis.
Langkah BHS dalam mendorong pelaku wisata dan masyarakat Surabaya aktif di media sosial sejalan dengan tren global digital tourism. Dengan kekayaan konten lokal, kuliner, sejarah, dan budaya yang dimiliki, Surabaya berpeluang besar menjadi salah satu destinasi wisata digital terdepan di Indonesia. (gal)