Kondisi terkini jembatan Plalangan di jalan raya nasional yang dipenuhi dengan tumpukan sampah, Selasa (24/08).

LAMONGAN | duta.co – Kades Plosowahyu, Agus mengaku kecewa dengan adanya besi penyangga yang berada di bawah jembatan Plalangan yang dipasang oleh PT Rekin untuk penguatan jembatan, tak kunjung dilepas.

Besi penyangga tersebut, menurut kades,  sangat berpotensi menyebabkan banjir jika musim hujan telah tiba. Air akan penuh hingga meluber ke pemukiman warga dan lahan tambak petani, dikarenakan banyak sampah yang tersangkut di situ.

“Persoalan tersebut beberapa kali sudah saya laporkan ke pihak-pihak terkait, mulai dari PU, Pemda, BPJN hingga Muspika. Namun hingga saat ini belum ada tindakan atau tanggapan sama sekali, ” ujar Kades Plosowahyu, Selasa (24/08).

Dia mengatakan, tahun lalu pasca dilewati oleh 6 truk raksasa yang melintas area Gresik, Lamongan dan Bojonegoro, melalui Balai Besar Perbaikan Jalan Nasional, pihak PT Rekin berjanji akan segera melepas besi penyangga tersebut.

“Tapi faktanya hingga kini masih dibiarkan begitu saja. Sebentar lagi kan mau musim hujan, harus segera ditindaklanjuti oleh pihak terkait, solusinya ya dilepas itu besi penyangganya. Supaya air tidak sampai meluber ke permukiman,” tuturnya.

Musim hujan tahun lalu, kata kades, air sebagian sudah menggenangi permukiman. Sampah yang tersangkut sangat banyak sekali, ada kayu, plastik dan sampah rumah tangga. Warga sampai berulang-ulang membersihkannya.

Menurut dia, jembatan Plalangan ini kan sudah dilewati oleh truk-truk raksasa, jadi sudah selayaknya dilepas penyangganya, karena memang waktu pemasangan besi itu untuk mengantisipasi 6 truk raksasa saat melintas.

“Saya berharap, persoalan ini segera ada titik temunya, jangan sampai ketika nanti banjir warga justru menyalahkan kades. Saya sudah semaksimal mungkin berusaha untuk mencari solusinya,” pungkas kades Agus. (ard)