Rektor ITS, Joni Hermana mencoba menaiki SAS 5 disaksikan GM Pertamina MOR V, Herman M Zaini (dua dari kiri) dan tim ITS SAS 5, di halaman Rektorat ITS, Jumat (25/8). DUTA/wiwik

SURABAYA|duta.co  – Ajang Student Formula Japan (SFJ) 2017 yang akan digelar pada pada 5-9 September mendatang  di Ecopa Stadium akan menjadi ajang unjuk gigi tim Sapu Angin Speed (SAS) 5 Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Di ajang ini, tim siap untuk unjuk gigi dan unjuk kekuatan untuk meraih hasil maksimal.

Karena itu, SAS 5 ITS ini, sudah mengalami banyak perubahan dari generasi sebelumnya baik dari desain atau mesin. “Sehingga diharapkan bisa mendapatkan hasil yang signifikan pada kompetisi prototype mobil balap sirkuit di Jepang nanti,” kata Rektor ITS, Joni Hermana, saat peluncuran dan pelepasan tim SAS 5 ITS, di kampus setempat, Jumat (25/8).

Joni mengatakan, dalam ajang SJP tahun ini, mobil​ Sapu Angin Speed 5 ITS ini paling tidak bisa bertengger pada 10 besar nominasi. Lebih baik dari peringkat sebelumnya yang hanya berada pada peringkar ke 25. “Paling tidak generasi sapu angin terbaru ini bisa naik peringkat dari tahun lalu, semoga melalui ini Indonesia dapat diingat terus oleh negara luar khususnya melalui sapu angin ITS,” harapnya.

Selain dari ITS, tercatat terdapat beberapa universitas lain dari Indonesia yang juga akan berlaga di kompetisi tersebut, yaitu Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS).

Diketahui, Student Formula Japan (SFJ) merupakan event tahunan yang diadakan oleh JSAE (Japan Society of Automotive Engineering). Kompetisi ini sangat ditunggu-tunggu oleh mahasiswa pecinta otomotif.

SFJ memiliki beberapa sub-event yang harus dilewati oleh masing-masing peserta, antara lain design report, cost report, dan business plan pada static event, serta skid pad, acceleration, autocross, endurance, and efficiency pada dynamic event.

Masing-masing sub-event akan memiliki poin-poin tertentu yang nantinya akan diakumulasi menjadi poin akhir.  Adapun dalam proses produksinya, General Manager Sapuangin Annas Fauzi menjelaskan, untuk generasi Sapuangin kali ini .embutuhkan waktu produksi selama kurang lebib setengah tahun.

“Keunggulan di sisi power dan manuvernya. Kelebihan engine prototipe mobil balap ini lebih powerfull. Bila dilihat akselerasinya, mobil ini dapat menempuh 75 meter hanya dalam 5-6 detik,” ujar Annas.

Ia mengatakan kesulitan, dalam pembuatan prototipe mobil formula ini  yakni penyesuaian mengadopsi mobil balap sebenarnya untuk uji sirkuit di Jepang. “Kami berupaya menghadirkan desain yang lebih apik. Dan mampu melibas lawan terberat kami yaitu dari Thailand. Namun kami prediksikan mobil kami unggul dalam kejuaran ini,” papar Annas. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry