
Berkunjung ke Rumah Mahasiswa Penerima KIPK Unusa (2/habis) : Kuliah Manajemen, Faisal Ingin Buka Bengkel

Faisal sangatlah layak untuk mendapatkan beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KPIK) untuk kuliah di jurusan S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi Bisnis Teknologi Digital (FEBTD), Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).
Rektor Unusa, Prof Achmad Jazidie bersama rombongan membuktikan sendiri bahwa beasiswa KIPK untuk Faisal sangat tepat sasaran.
Rumah lebar tiga meter itu ditinggali Faisal bersama adiknya dan bapaknya, Budiman serta kakak laki-lakinya. Rumah itu adalah rumah nenek Faisal. “Bapak kerja serabutan, jadi belum bisa membeli rumah sendiri buat anak-anaknya,” ujarnya.
Kondisi ekonomi itulah yang membuat Faisal bertekad untuk bisa mengubahnya menjadi lebih baik. Kakaknya harus bekerja tanpa sempat menempuh pendidikan di bangku kuliah. “Saya ingin sekali kuliah kalau ada kesempatannya. Dan Alhamdulillah bisa ada kesempatan itu,” ujarnya.
Faisal sempat tidak mau bersekolah ketika kecil. Dia mengaku baru masuk sekolah dasar saat usianya sembilan tahun. Waktu itu, ibunya, Sulastri meninggal dunia dan dia harus bersama ayahnya di Surabaya. *Ayah menyuruh saya sekolah, harus sekolah bagaimanapun keadaanya,” tuturnya.
Akhirnya dia bersekolah. Sampai akhirnya bisa lulus dari SMK Taruna Surabaya jurusan teknik kendaraan ringan. “Saya memang tidak kuliah di teknik karena saya ingin buka bengkel sendiri. Makanya saya kuliah di manajemen supaya bisa mengelola bengkel dengan baik” jelasnya.
Punya usaha sendiri adalah impiannya. Karenanya Faisal tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa berkuliah di Unusa. Apalagi, Unusa memberikan banyak fasilitas baginya untuk mengembangkan diri.
“Terima kasih atas kesempatannya untuk saya. Saya akan menjalaninya dengan sebaik-baiknya,” tukasnya.
Rektor Prof Jazidie mengaku kedatangannya ke rumah Faisal ingin melihat dari dekat kondisi keluarga Faisal. Dikatakan Prof Jazidie, KIPK di Unusa terbuka bagi siapa saja yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk bisa berkuliah. “Tentunya yang memang layak menerimanya. Jadi jangan takut untuk punya mimpi,” tuturnya.
.
Budiman berterimakasih pada Unusa yang memberikan kesempatan bagi anaknya untuk bisa berkuliah tanpa membayar seperpun. “Terima kasih banyak. Saya senang Faisal akhirnya bisa kuliah,” katanya.
Penerima KIPK di Unusa diperlakukan sama dengan mahasiswa reguler lainnya. Mereka juga akan mendapatkan tablet gratis yang bisa digunakan untuk pembelajaran selama kuliah di Unusa. Untuk tahun ini Unusa mendapatkan kuota sebanyak 269 mahasiswa KIPK. Dan kemungkinan jumlah itu bisa bertambah sesuai kebutuhan.
Selain rektor, kunjungan ke rumah Faisal juga dihadiri Wakil Rektor 1, Prof Kacung Marijan, Direktur Akamawa Umdatus Soleha, Dekan FKK, Khamida dan Dekan FEBTD Ubaidillah Zuhdi. lis