TENUN : Tenun ikat tradisional banjir order selama Bulan Ramadan (duta.co/M. Isnan)

KEDIRI | duta.co -Memasuki Bulan Ramadan pada tahun ini, menjadikan berkah tersendiri bagi pengrajin tenun ikat di Kota Kediri. Salah satunya adalah usaha tekstil tenun ikat merk Medali Mas, milik Siti Ruqoyah (49) yang bertempat di Kampung Tenun Kelurahan Bandar Kidul Kecamatan Mojoroto Kota Kediri.

Banyak para pengunjung yang datang dari luar kota, awalnya hanya sekedar melihat namun kemudian membeli produk andalan Kota Kediri ini. Paling banyak, dijelaskan Siti Ruqoyah, mereka yang mampir usai rombongan wisata edukasi ke berbagai tempat di Jawa Timur kemudian mencari oleh – oleh untuk dibawa pulang.

Pengusaha tenun tradisional ini mengaku, pesanan yang ia terima di Bulan Ramadan meningkat hingga 40 persen. Yang awalnya satu bulan hanya 1.500 potong, kini mencapai 1.800 potong lebih kain tenun.

Yang kita garap hari ini merupakan pesanan dua bulan lalu untuk keperluan lebaran. Karena keterbatasan tenaga pekerja, kami sudah menutup pesanan untuk yang periode lebaran ini sebanyak 1.800 potong,” terangnya.

Tak diragukan lagi, omset usaha ini juga cukup menjanjikan. Bila di bulan biasa usaha home industri ini, omset yang didapat tidak lebih Rp 250 juta, maka pada bulan penuh berkah ini telah mencapai Rp 300 juta. Meski demikian, Siti Ruqoyah mengeluhkan keterbatasan bahan dasar masih impor dari India dan Jepang, karena memang tidak tersedia di Indonesia.

“Kami berharap segera ada perusahaan yang menjual bahan dasar tenun di Indonesia dengan harga yang murah,” jelasnya.

Jenis kain yang dihasilkan dari kerajinan tenun ini pun beragam. Mulai dari jenis katun, semi sutra dan jenis sutra. Satu potong kain berukuran 2,5 meter dijual dengan harga Rp 150ribu hingga Rp 500ribu sesuai dengan jenis kain.

Namun atas usaha telah digeluti selama 21 tahun ini, dirinya mengaku bersyukur karena mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Kediri. Dimana sesuai Peraturan Wali Kota Kediri, mengharuskan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Kediri untuk mengenakan seragam berbahan tenun.

“Berkembangnya usaha ini juga berkat dari dukungan Pemerintah Kota Kediri, yang mewajibkan setiap Kamis untuk mengenakan pakaian berbahan tenun ikat. Jadi ini termasuk keistimewaan di Kota kediri untuk mensupport keberadaan UMKM,” jelasnya. (ian/nng)

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry