KEDIRI | duta.co -Alih-alih hanya berniat melihat Nonton Bareng Piala Dunia 2018 yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) di Lapangan Katang Kecamatan Ngasem, Selasa (10/7) membawa berkah bagi Ika Fahma (16) warga Lingkungan Katang Desa Sukorejo Kabupaten Kediri.
Dalam acara bertema, Literasi Pengembangan Generasi Milenial, ada pengakuan jujur disampaikan Ika Fahma terkait kehidupan dijalani selama ini. Dengan mata berkaca tak kuasa menahan kegembiran, dia beruntung mendapat emas 24 karat seberat 1 gram pada acara ini.
Namun ada kisah diucapkan, Ika Fahma menjadikan undangan yang hadir serta ratusan penonton merasa terenyuh. Sosok remaja ini, ternyata menjalani kehidupan sebagai anak jalanan sejak usia 14 tahun. Dia harus putus sekolah karena tak sanggup membeli berbagai kebutuhan dan membayar biaya pendidikan.
“Gak ada pilihan lain mas selain begini. Mau sekolah ya gak ada biaya, mau kerja sekarang sulit cari kerja. Apa ada yang mau menerima saya, yang SMP saja gak lulus,” ungkapnya.
Ia pun mengaku, masih punya harapan untuk masa depannya. Ia berharap ada orang yang memberi pekerjaan yang layak untuknya tanpa mensyaratkan ijasah pendidikan karena ia menyadari tak mampu memenuhinya.
“Saya itu dari keluarga miskin mas, punya harapan tapi apa boleh buat kalau nasib memang sudah begini. Kalau pemerintah mau membiayai pendidikan orang sperti saya ini, saya siap mas. Kalau ada yang nawarin kerja yang lumayan mau aja,” katanya.
Sementara itu, Staf Khusus Kepemudaan dan Anggaran Kemenpora RI, Anggia Ermarini saat memberikan sambutan jelang acara nobar, menilai keberadaan pemuda pada hari ini, dihadapkan berbagai tantangan begitu berat.
“Untuk itu kita sebagai orang tua dan negara juga harus lebih lagi hadir mendampingi mereka. Sayangnya, Kemenpora ini kan kementerian kelas ketiga. Tapi bagaimanapun, apa yang kami lakukan adalah yang mampu terakses oleh para pemuda,” terangnya. (ian/nng)
