Dr Suko Widodo. (FT/antaranews Jawa Timur)

SURABAYA | duta.co – Dosen senior mata kuliah jurnalistik dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Dr Suko Widodo,  mengaku prihatin dengan terbitnya berita iklan Pilkada di Harian Jawa Pos edisi Kamis, 12 April 2018, halaman 20. Berita berbau iklan itu, telah menggegerkan para pendukung pasangan calon Pilgub Jatim 2018.

Lebih dari itu, pencatuman hasil polling iNews TV dan Tirto.id jauh dari standar polling. Belum lagi berita yang terpasang di rubrik Sosok dan Sisi Lain itu, memberikan kredit foto dengan tulisan ‘Tim Sukses Gus Ipul-Mbak Puti For Jawa Pos’. Sehingga mengesankan iklan display.

“Tindakan ini tidak elok dan tidak benar jika mendasarkan pada prinsip jurnalistik. Jurnalistik seharusnya mengabarkan kebanaran, bukan penyesatan. Jurnalistik adalah tindakan yang menuntut kejujuran,” jelas Dr Suko Widodo kepada duta.co, Jumat (13/4/2018).

Masih menurut Suko, informasi yang disajikan pers haruslah akurat. Nah jika data yang disajikan tidak akurat, dan apalagi dengan niatan untuk berpromo, maka tindakan ini mengabaikan prinsip kebenaran dan kemurnian jurnalistik.

Lelaki yang dikenal kritis terhadap pers ini, menyarankan  agar Bawaslu dan KPU, bahkan PWI dan Dewan Pers (DP) harus memanggil pihak pemrakarsa berita pesanan tersebut.

“Jika tidak, ini bisa menjadi preseden buruk. Bisa menjadi sebuah kejahatan pers. Dampaknya sangat luar biasa,” jelasnya.

Suko sendiri, tahun 1995 pernah menulis tentang kolusi berita. Model iklan terselubung yang sudah jelas-jelas dilarang (KPU) itu, bisa berbahaya. Adalah sebuah kejahatan pers karena mengabaikan prinsip kebenaran dan kejujuran. Hanya dengan kejujuran dan kebenaran, idealisme pers terwujud.

“KPU dan Bawaslu harus lebih tegas menjaga aturan main. Jika aturan main dilanggar dan kemudian dibiarkan, maka berarti penyelenggaraan Pilkada itu sesungguhnya batal,” tambah dosen Etika dan Hukum Media ini.

Seperti diberitakan, berita judulnya ‘Gus Ipul Mbak Puti Lebih Unggul’ itu menyertakan polling iNews TV dan Tirto.id, dengan caption repons positif debat perdana Pilgub Jatim 2018, Selasa lalu (10/4).

Hasilnya, luar biasa! Gus Ipul Mbak Puti unggul dengan 84 persen suara, Khofifah-Emil 16 suara (versi iNews). Sementara versi Tirto.id, Gus Ipul Puti 81 persen suara, Khofifah-Emil 11 persen suara, sisanya memberikan pendapat lain.

Karuan, sejak pagi komentar terus berdatangan, tak ketinggalan redaksi duta.co juga memperoleh banyak keluhan. “Kok bisa kita kalah telak. Ini berita beneran atau iklan,” demikian yang masuk di redaksi duta.co, sejak Kamis (12/4/2018) pagi.

Berita apa iklan? Sebuah pertanyaan menarik. Karena, dalam aturannya, tidak boleh pasangan calon memasang iklan di media tanpa difasilitasi KPU. Artinya, kalau sampai dilanggar sanksinya bisa luar biasa, ada yang menyebutnya  diskualifikasi. (ekp)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry