KUBU RAYA | duta.co  — Bukan hanya urusan agama atau mengaji kitab. Sebanyak 800 mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, dalam pengabdiannya, juga digembleng dan dibekali ilmu bidang pengembangan pertanian berupa pupuk kompos. Kini, mereka sudah menyebar di berbagai kecamatan daerah Kabupaten Kubu Raya, sebagai sasaran pengabdian tahun ini.

Mahasiswa harus bisa menyatu dengan masyarakat, membantu apa problem mereka. “Kalian sudah digembleng di kampus. Hari ini kalian berada di sini untuk melakukan KKL. Ingat! Jangan hanya terpaku terhadap kegiatan atau program akademisi saja, kembangkan potensi kalian selama berbaur dengan masyarakat,” demikian pesan DR Misdah MPd, dosen pembimbing KKL, Senin (6/8/2018).

Diakui, KKL adalah tantangan. Tidak semua yang ada di kampus sama dengan kenyataan. Karenanya, tidak salah, jika mahasiswa harus berbekal ilmu pertanian, lantaran mayoritas masyarakat bertani. Meski mahasiswa IAIN ‘bergelut’ dengan masalah agama, namun mereka juga harus bisa ‘bergelut’ dengan kompos, ini untuk menjawab problem masyarakat di bidang pengembangan pertanian.

Sebagai contoh, kelompok KKL di Parit Haji Ali, Dusun Karya II, Desa Kuala Dua, mendapatkan apresiasi dosen pembimbing dan pendamping, ketika mereka bisa berbaur sekaligus melakukan aksi-aksi di sektor pengembangan pertanian.

Tidak Cukup 35 Hari

Kegiatan ini dilakukan sejak Sabtu 4 Agustus. “Inovasi KKL dengan menyatukan kegiatan mahasiswa dengan masyarakat, khususnya petani, ini menambah pengetahuan dan pengalaman tersendiri,”  demikian Mansur MM, Dosen Pamong KKL kelompok 50.

Hal yang sama disampaikan Aspari, SPdI. Menurutnya, mahasiswa harus cepat adaptasi, cepat wujudkan aksi-aksi unik, kreatif dan inovatif selama dalam KKL. Yang paling penting bagi mahsiswa adalah bagaimana bisa belajar dengan masyarakat dan bisa berbaur dengan masyarakat.

“Intinya hidup ini tidak cukup hanya belajar di kelas saja, mahasiswa harus terjun langsung melakukan pengabdian pada masyarakat,” jelasnya.

Banyak hal yang harus dipelajari mahasiswa dalam pengadian masyarakat ini, mereka harus melakukan banyak hal agar KKL memberikan nilai lebih. “Rasanya tidak cukup hanya bermukim 35 hari, butuh kerja ekstra dan kerja sama kelompok di tiap-tiap lokasi di mana mahasiswa ditempatkan. Banyak yang bisa dipetik dari kegiatan ini,” demikian komentar para mahasiswa. (sal)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry