SURABAYA | duta.co – Gaya bicaranya lugas, ceplas-ceplos, apa adanya. Itulah Prof Dr H Ahmad Zahro, MA, Guru Besar bidang Ilmu Fiqih (Hukum Islam) di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya.
Selasa (18/9/2018) beredar video ‘main cantik’ Pilpres 2019 berisi paparan Prof Zahro yang juga salah seorang Imam Besar Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya dalam sebuah pertemuan para ulama dan kiai. Paparan Rektor Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang tersebut, menyasar di sejumlah grup WA.
Prof Zahro, Ketua IPIM (Ikatan Persaudaraan Imam Masjid Seluruh Indonesia) itu menegaskan, bahwa, dirinya akan bermain cantik dalam Pilpres 2019.
“Saya mohon maaf, sekali lagi mohon maaf, saya merasa dikhianati oleh struktural (NU). Mohon maaf, NU itu sejak 1984 sudah kembali ke khitthah 26. Lalu mengapa sampai seperti itu (ikut berebut Cawapres red),” katanya disambut tepuk tangan hadirin.
Sebagai Ketua Umum IPIM, Zahro menegaskan, ingin main cantik, tidak melukai siapa pun. Ini dilakukan justru karena ingin menghormati kiai kita. “Jangan sampai kiai kita yang kita hormati, menjadi anak buahnya orang apa…,” jelasnya langsung disambut takbir Allahu Akbar.
“Saya harus bijak, IPIM bebas memilih, asal jangan golput. Kalau bisa sama dengan piihan saya. Dan kemarin 100 persen bersama saya. Saya sedang keliling Indonesia. Yang jelas saya tidak memilih kiai untuk jabatan yang duniawi seperti itu,” katanya disambut takbir.
Menurut Prof Zahro, ia tidak akan membiarkan umat Islam keliru, salah dalam memilih pemimpin. “Organisasi kami (NU red.) dimakan Parpol, kemudian diarahkan ke tempat sampah. Di sana menurut saya ada tempat sampah, ada yang bangga menjadi anak PKI, masak bukan sampah?” jelasnya sambil melempar tanya. (mky)