PASURUAN |duta.co – Rencana kunjungan Calon Wakil Presiden (cawapres), KH Ma’ruf Amin ke makam Habib Abdullah Sangeng, Bendomungal, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (17/11/2018), sekitar pukul 11.00 WIB, mendapat reaksi keras dari sejumlah warga NU Bangil.

Ini buntut beredarnya surat resmi berkop NU untuk menyambut Cawapres. Surat resmi itu ditujukan kepada segenap pengurus MWCNU Bangil, segenap pengurus harian Lembaga MWCNU Bangil, bahkan Banom Ranting dan seluruh nahdliyin.

Ketua PCNU Bangil, KH Najib Syaf’i, sempat kaget atas beredarnya udangan tersebut. Pasalnya, undangan yang sudah tersebar dengan menggunakan kop lambang NU atas nama MWC NU Bangil itu, dianggap telah menyalahi khittah NU.

“Semestinya kalau undangan pribadi, monggo saja jangan menggunakan logo NU pada undangan tersebut. Karena ini jelas menyalahi khittah,” terang Kiai Najib, dihubungi duta.co, Jumat (16/11/2018).

Menurutnya bahwa NU tidak ke mana-mana. Namun dimana-mana. Pihaknya menyesalkan yang dilakukan oleh pengurus MWC NU Bangil, yang jelas telah menggunakan embel-embel nama besar NU untuk kepentingan politik dan menyatakan dukungannya pada salah satu Cawapres.

“Ini sudah tidak benar dan harus ditegur,” tegasnya serius.

NU Khitthah, Nahdliyin Bebas Memilih

Gus Najib sapaan akrab KH Najib ini, mempersilahkan semua warga NU Bangil memilih Capres maupun cawapres sesuai kehendaknya dalam pilihan presiden (pilpres) tahun 2019 nanti. Namun ditegaskan bahwa NU sesuai khittahnya tidak ada perintah dukung mendukung pada salah satu pasangan calon pada Pemilu.

Tak hanya itu, Gus Najib kembali menekankan bahwa yang dilakukan oleh pengurus MWC NU, tidak ada kaitannya dengan PCNU Bangil.

“Kalau mengundang ke masyarakat dengan menggunakan kop logo NU adalah kesalahan fatal yang sengaja dilakukan seolah-olah NU Bangil berikan dukungan. Itu jelas tidak benar,” beber dia.

Apa yang dilakukan pengurus MWC NU Bangil, dengan mengundang KH Ma’ruf Amin, juga tak ada pemberitahuan ke tingkat PCNU Bangil. Karena itu pihaknya akan lakukan konsolidasi internal guna meluruskan terkait dukungan ke salah satu calon.

“NU jangan jadikan arena politik dan harus netral,” jelas Gus Najib. (dul)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry