GRESIK | duta.co – Kirab Gunungan Tumpeng Agung dan aneka hasil bumi meramaikan perayaan Haul KH Syafi’i. Ribuan warga berebut tiga tumpeng raksasa dengan berharap berkah dari acara tersebut. Muspika Kecamatan Manyar dan tokoh masyarakat setempat menghadiri prosesi sebagai bentuk syukur warga kepada Tuhan Yang Maha Esa akan kelimpahan rezeki bagi warga Desa Pongangan, Kecamatan Manyar Gresik, Selasa 16/1/2018.
Tepat di depan pusara KH Syafi’i tiga tumpeng raksasa dibacakan doa, seketika ribuan warga merangsek berebut. Ribuan warga tumplek blek hingga terjadi aksi saling dorong yang tidak lain ingin mendapatkan bagian dari tumpeng raksasa tersebut. Tumpeng raksasa yang menandai tradisi warga Pongangan Gresik diarak dari kediaman anak cucunya hingga ke makam besar KH Syafi’i.
Dengan diiringi drum band dari Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam, setelah tumpeng didoakan dan langsung saja ribuan warga berebut dengan saling dorong. Aksi saling dorong ini tidak hanya diikuti oleh orang dewasa, anak anak pun larut dalam prosesi berebut makanan itu meski harus susah payah mendapatkannya.
Mereka tanpa menghiraukan keselamatan meski terlihat anak-anak dan wanita tua, karena berdesakan guna mencari berkah dari tumpeng tersebut. Aminah wanita paro baya mengungkapkan sangat senang dan bangga bisa mendapatkan secuil tumpeng raksasa. “Tumpeng gunungan raksasa ini simbol puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, biar berjubel begini tidak apa-apa, Barokah kok mas,” kata wanita asli Pongangan ini.
Tumpeng raksasa setinggi satu setengah meter ini diarak dan dikawal para keturunan KHSyafi’i layaknya pada kirab kerajaan. Semua hasil bumi mulai dari buah dan ikan ikut dibentuk menjadi tumpeng Agung menyerupai gunungan. Beras dan ketan mentari bahan dasar tumpeng, dimana beras ketan sebagai simbol perekat warga.
Ahmad Junaidi Mujhadid, tokoh masyarakat yang tidak lain masih keturunan KHSyafi’i mengatakan, “Acara ini digelar setiap tahun yang bertujuan melestarikan tradisi kirab agung yang berlangsung sudah puluhan tahun silam,” terang pria yang akrab dipanggil Gus Juned ini.
Menurutnya selain wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, hal ini juga memperingati dan mengingat perjuangan KHSyafi’i selaku pejuang. Diketahui hingga kini nama besar KHSyafi’i dijadikan nama jalan raya di desa Pongangan. Kirab ini menjadi agenda tahunan dan sekaligus menjadi wisata bagi warga Gresik. (gus/sal)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry