Asri Wijayanti, fashionpreneur  asal Surabaya yang mengembangkan bisnis fashion dengan cara unik. Ia mengagas startup jahitin.com (dok/duta.co)

SURABAYA | duta.co – Ingin punya busana yang ngetrend plus enak dipakai? klik “Jahitin” aja. Kini membuat baju idaman secara online melalui situs jahitin.com bisa meminta dijahitkan baju atau busana lainnya secara online.

Adalah Asri Wijayanti, fashionpreneur  asal Surabaya yang mengembangkan bisnis fashion dengan cara unik. Ia mengagas startup jahitin.com, yakni layanan jahit online dengan konsep economy sharing, menghubungkan para penjahit dengan pelanggan yang membutuhkan.

Unit CDC Telkom Surabaya sejak awal mendampingi jahitin.com lewat program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL). Jahitin hingga kini terus bertahan bahkan semakin berkibar. Asri mengakui, usaha jahit online-nya tidak akan seperti sekarang tanpa dukungan akses internet. “Tanpa internet tidak akan ada jahitin.com.” ungkapnya.

Asri mengaku senang bergabung sebagai mitra binaan Telkom. Ia menjadi lebih semangat membesarkan jahitin.com. Selain memberikan pendampingan, pelatihan dan bantuan permodalan, Telkom juga memberikan pelatihan bagaimana mengurus berbagai perijinan.

Gagasan mendirikan jahitin.com, menurut Asri yang kini menjadi CEO, berawal dari pengalamannya. “Waktu kuliah dulu, saya sering kesulitan menemukan penjahit,” katanya.  Apalagi banyak penjahit rumahan yang enggan mempromosikan jasanya. Dari situlah, pada 2016 muncul gagasan mempertemukan penjahit dengan konsumennya lewat sebuah layanan digital.

“Pelanggan pertama jahitin.com adalah teman-temannya mahasiswi di Malang,” kenang Asri.

Layanan jahit online semakin disukai netizen, karena praktis, aman dan kualitas jahitannya  terjamin. Cara kerja jahitin.com sederhana, customer mengisi form di situs jahitin.com. Sediakan kain dan tentukan model pakaian yang akan dijahit. Pelanggan bisa mengirimkan kain ke kantor Jahitin.com untuk dipola dan dipotong atau dipola di workshop Jahitin.com. Setelah itu dikirimkan kepada mitra penjahit rumahan yang dipilih.

Bisa juga customer mengunggah foto model baju. Jika sudah pas, konsumen mengirim kain ke alamat penjahit yang sudah dipilih. Pembayaran melalui jahitin.com, bisa dilakukan di muka atau setelah pesanan rampung. Tentu tidak sebatas mempertemukan penjahit rumahan dengan pelanggan, pihaknya terus memantau penyelesaian pesanan. Secara khusus tim jahitin meakukan proses quality control, ketepatan waktu penyelesain dan proses pembayarannya.

“Enaknya, pelanggan tak perlu keluar rumah, jika diperlukan tim jahitin akan menjemput kain, dan mengantarkan jika pesanan sudah selesai, “  ungkap Astri.

Selain melalui situs jahitin.com, layanan ini juga bisa diakses melalui instagram jahitin di @jahitin_com.

Selain menghubungkan pelanggan dengan penjahit, jahitin.com juga membuka Jahitin Academy, yakni pelatihan khusus untuk para penjahit.

“Jahitin.com memang baru bisa diakses melalui website. Harapannya sih, jahitin.com bisa membuat aplikasi, jadi semua bisa diatur melalui aplikasi itu, dan bisa merambah ke banyak tempat lagi, ” jelas Asri.

Cita-cita Asri tidak hanya mempertemukan suply dan demand, ia juga terpanggil untuk meningkatkan kesejahteraan para penjahit. Saat ini jahitin.com mengelola tak kurang dari 2.000 penjahit rumahan yang tersebar di seluruh Indonesia dengan omset sekitar 3 Miliar per bulan. Astri berharap UMKM binaan Telkom  yang memiliki line bisnis di bidang fashion bisa bersinergi dengan jahitin.com.

“Kita bersinergi agar lebih efisien dan memperluas pasar,” katanya. Asri menjelaskan, pihaknya juga menyediakan layanan Jahitin Store, yang menyediakan peralatan dan material yang diperlukan dalam menjahit, termasuk pola, kain, label merek dan sebagainya.

Bertahan di Masa Pandemi

Jahitin.com hingga kini terus bertahan bahkan semakin berkibar. UMKM ini juga tetap setia kepada misi pemberdayaan ekonomi yang dianut. Di masa pandemi ini jahitin tetap sibuk melayani pelanggan.

Diakuinya di masa pandemi Covid-19 ini jahitin.com sebagai salah satu UMKM sedikit banyak ikut terdampak. Asri dan tim Jahitin memutar otak agar para mitra penjahit dapat terus berproduksi.

Alhamdulillah, jahitin.com dipercaya Telkomsel memproduksi 12.000 set Alat Pelindung Diri (APD) dengan standar WHO yang meliputi baju hazmat, face shield, jubah operasi, pembungkus sepatu, penutup kepala, dan masker. Pesanan itu ia percayakan dijahit oleh ibu-ibu mitra penjahitnya yang ada di Sumba, NTT.

“Setelah bisa memproduksi masker sesuai standar, para mama di Sumba itu mendapatkan banyak pesanan hampir ribuan, salah satunya dari instansi setempat,” cerita Asri.

“Kami memang berharap agar yang bisa memproduksi tidak hanya di kota besar melainkan di setiap daerah.“Kami melihat peluang dan tren yang ada, apa yang sekarang paling dibutuhkan masyarakat. Kami harus bertahan, sebab kami tidak hanya hidup untuk keuntungan perusahaan tetapi juga terkait kelangsungan hidup para penjahit,” tutur Asri.

Sebagai salah satu pemenang kompetisi startup NextDev, melalui UMKM yang dikelolanya, Asri berharap bisa membantu meningkatkan pendapat para penjahit rumahan. Inovasi platform pasar digital memang memberi peluang bagi pertumbuhan ekosistem industri dan ekonomi lokal yang ramah biaya.

Etalase digital juga menjadi alternatif memadai di masa pandemi seperti sekarang ini bagi pelaku UMKM lokal sehingga memungkinkan pelaku industri dari berbagai segmen pasar mengambil peluang ekonomi di dalamnya. Jahitin.com sudah membuktikan  apa pun bisa terjadi dengan inovasi digital #digitalbisa. Imm

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry