BOJONEGORO | duta.co – Semarak kemeriahan peringatan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia masih tampak di terlihat meski sudah memasuki akhir bulan Agustus. Seperti gelaran karnaval Kemerdekaan di Desa Sumberarum, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Minggu (31/8/2025).

Karnaval yang digelar tiap tahun pada perayaan hari kemerdekaan ini merupakan penutupan rangkaian perayaan. Jangan heran bila semua warga bergerak bersama, menyiapkan tema yang tepat untuk masing-masing wilayah..

Seperti Rukun Warga (RW) 08 yang terdiri dari dua Rukun Tetangga (RT), yakni 22 dan 23 ini. Setelah pada 2024 lalu bangga berpakaian adat papua, kali ini kompak mengenakan baju lurik, kain tenun khas Jawa.
Antusias warganya begitu terlihat, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga tetua, yang sepanjang perjalanan tanpa canggung menari dengan alunan lagu-lagu Jawa koplo yang rancak nan riang.

Senyum bahagia mengembang. Salah satunya dari peserta cilikpp, Keisya yang terus menari dengan rancak di sepanjang perjalanan. “Senangnya bisa ikut karnaval,” ucap Keisha bangga..

 


Tak hanya Keisya, kebanggaan serupa juga dirasakan Supriati. Nenek berusia 70 tahunan ini. Kebanggan turut merasakan kemerdekaan itu ditunjukkan dengan tidak hentinya menari disepanjang jalan. “Bangga bisa memeriahkan. Kemerdekaan RI ke-79,” ujarnya.

Ketika ditanya apakah tidak capek? Dengan tegas mengatakan, “Capek? Lebih capek mereka yang berjuang memerdekakan bangsa ini. Makanya kalau hanya berjalan seperti ini, tidak ada capeknya. Harus semangat. Yang muda jangan mau kalah dengan kita yang tua ini,” ujarnya memotivasi.

Antusias warga ini mendapat tanggapan dari Ketua RW 08, Heri Cahyono. Pria dua putra ini mengaku peran serta masyarakat dalam memeriahkan peringatan kemerdekaan RI ke 80 kali ini energinya sangat besar.

“Senang bisa melihat warga bisa guyub rukun saat memeriahkan kemerdekaan kali ini. Apalagi melihat warga RW 08 yang sangat kompak seperti yang kita lihat saat ini,” ungkapnya.

 


Sementara itu, lanjut Heri, dipilihnya adat Jawa, biar masyarakatnya ingta, bahwa sebagai orang Jawa untuk tidak meninggalkan nilai-nilai budaya Jawa yang diwariskan leluhur.

“Warisan nilai dari para leluhur harus diwariskan dari generasi ke generasi. Karena itu jati diri dan cermin identitas suatu masyarakat. Jadi ini yang ingin kita sampaikan dari tema kali ini,” tegasnya. rum

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry