Suasana talkshow tentang kutil di kelamin, Sabtu (27/1). duta.co/endang

SURABAYA | duta.co – Kutil siapapun mengetahuinya. Berupa pertumbuhan kulit dibagian lapisan paling luar. Kutil bisa tumbuh di mana saja. Salah satunya kelamin, terutama bagi wanita. Jangan anggap remeh ketika kutil mulai tumbuh di daerah organ intin tersebut.

Kutil kelamin termasuk penyakit infeksi menular seksual pada kulit dan mukosa. Penyakit ini disebabkan adanya virus Human Papiloma Virus (HPV). Dalam bahasa awam, kutil kelamin lebih dikenal sebagai penyakit jengger ayam.

Dokter spesialis kulit kelamin SkinA Dermatology & Aesthetic Clinic, dr.Ellen Sidowati, SpKK mengatakan virus HPV bisa menyerang siapa saja. Baik pria maupun wanita. Oleh karenanya penting menjaga kesehatan dan kebersihan seputar organ intim. Orang yang terbiasa dengan berganti pasangan sangat rentan terhadap virus ini. Terlebih, bila si penderita memiliki riwayat PMS (penyakit menular seksual).

Tanda-tanda dini yang patut diwaspadai antara lain merasakan rasa nyeri pada daerah sekitar alat kelamin. Biasanya disertai rasa gatal di daerah sekitar alat kelamin. Lama kelamaan menjadi sakit yang tidak tertahan, terlebih setelah berhubungan seksual.

Timbulnya keputihan abnormal. Keputihan merupakan sebuah hal yang normal, biasanya akan keluar ketika menjelang menstruasi dan sesudah menstruasi.

Untuk menyembuhkan penyakit ini bisa dengan vaksinasi ataupun sirkumsisi. Jika tidak diobati maka akan membahayakan dan bentuknya juga akan makin membesar. “Jika kutil kelamin di diamkan dapat menyebabkan kutil kelamin semakin besar. Ini membahayakan dan mengganggu kenyamanan dalam beraktivitas sehari hari,” ujarnya saat talkshow, Sabtu (27/1).

Dokter ahli dari Adi Husada Cancer Center, Dr. Primandono, Sp.OG (K) Onk mengatakan jika kesehatan mulut leher rahim terganggu, tentu akan membahayakan. Karena lamban laun, bisa menyebabkan kanker. Pertumbuhannya sangat cepat. Tanpa disadari, penyakit tersebut sudah merambah ke stadium lanjut.

Kanker Serviks yang hanya menyerang wanita ini kian membuat was-was. Edukasi sejak dini menjadi kunci untuk memangkas angka kematian wanita akibat Kanker Serviks. Penanganan yang tepat dan cepat bisa mengurangi angka kematian bagi penderita Kanker Seviks.

Untuk kanker mulut rahim sendiri, dokter Primandono menyebutkan data penderita Kanker Serviks di tahun 2016 mencapai angka 863 penderita. Jumlah penderita yang selalu tinggi di tiap tahunnya. Oleh karenanya penting untuk mengetahui kanker ini sejak dini.

Meski Kanker Serviks ini menjadi penyebab kematian terbanyak pada wanita, namun tetap bisa dicegah dengan program skrining, yaitu edukasi, kondom dan vaksinasi. Untuk mendeteksi dini bisa melakukan pemeriksaan Pap smear dan IVA.

Selanjutnya tahapan pengobatan yang dilakukan adalah dengan kemoterapi, radioterapi, pembedahan atau konsultasikan segera dengan dokter.

Gejala Kanker Serviks bisa diketahui melalui keluarnya darah saat berhubungan intim, mengalami keputihan yang berbau bahkan tak kunjung sembuh dengan pengobatan saja. Rasa nyeri juga akan terasa jika Kanker Serviks berada di stadium lanjut. Semua tanda-tanda itu harus dikenali oleh masyarakat. end/ril

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry