SENI : Bupati Kediri, dr. Haryanti Sutrisno mengaku bangga atas karya wayang kulit (duta.co/Nanang Priyo)

KEDIRI | duta.co -Meski rumit namun bila tekun dan mampu menciptakan kreatifitas, akan menghasilkan karya yang memiliki nilai seni tinggi. Hal ini dilakukan Nanang Prayito (35) pengrajin wayang kulit, warga RT. 02 RW. 06 Desa Tambibendo Kecamatan Mojo.

Usaha telah lama dikerjakan di rumahnya ini, mampu menarik perhatian undangan saat digelar Pameran UMKM Kabupaten Kediri, bertempat di Lapangan Desa Mlati Kecamatan Mojo, Selasa (13/11/2018)

Menjadi perajin wayang kulit tanpa terasa telah ditekuninya selama 25 tahun lebih. Saat ditemui usai acara penutupan TMMD ke – 103 dihadiri Kasdivif 2 Kostrad Brigjen TNI Haryanto, S.I.P., M.Tr (Han), mengaku telah menekuni sejak duduk di bangku SD kelas 3. Awalnya, dia mencoba dengan membuat wayang menggunakan bahan kertas atau koran.

Proses pembuatan wayang kulit memang tidak mudah, mulai dari menggambar pola ukiran sampai membentuk dengan pahatan agar terkesan timbul, memakan waktu hingga 6 hari. Perpaduan ketekunan dan karya seni ini, mampu menjual satu wayang kulit mulai harga Rp. 450 ribu hingga Rp. 1.4 juta, menyesuaikan model dan ukuran.

“Pembelinya rata – rata para dalang, di Tulungagung dan sekitarnya, kemudian Madiun, Boyolali bahkan Jakarta. Kami juga melayani pemesanan melalui online,” terang Nanang.

Bukan hanya dalang, namun kolektor dan warga umum juga banyak yang memesan. Jenis produknya, berupa souvenir wayang kecil, hiasan dinding, barongan dan wayang kulit.

Dukungan diwujudkan pemerintah daerah juga dirasakan dalam bentuk bantuan peralatan 2 set tatah serta perangkat lainnya. Nanang pun berharap ingin memiliki galeri di lokasi yang strategis.

“Saya ingin membuka galeri untuk wadah anak muda bila ingin belajar. Selain untuk memajang karya, juga berbagi ilmu kepada anak – anak muda,” tuturnya. (riz/nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry