KEDIRI |duta.co -Atas dasar aduan masyarakat bahwa penghuni di Perumahan Family Residence kerap menggangu ketenangan warga sekitar. Kemudian disinyalir yang tinggal bukan pasangan suami istri, anggota Satpol PP Kota Kediri bersama Perangkat Kelurahan Tinalan, Selasa sekira pukul 21.00wib mendatangi lokasi tersebut.
Hasilnya, dijelaskan Kabid Satpol PP Kota Kediri, Nur Khamid, pada rumah nomor 4 dikontrak Karina, warga Desa Prambon Kabupaten Nganjuk kedapatan menerima tamu bernama Ahmad Fauzi, mengaku mahasiswa warga Kabupaten Nganjuk.
“Saat itu pintu rumah dalam keadaan tertutup, setelah kami mintai identitas ternyata bukan pasangan suami istri,” jelasnya.
Saat keduanya akan diamankan ke Mako Satpol PP, kemudian seorang laki-laki mengaku pemilik perumahan diketahui bernama Doni kemudian datang. Sempat terjadi debat, karena mempertanyakan surat tugas dan tujuan Satpol PP menggeledah perumahan miliknya.
“Ini bukan rumah kost, ini rumah tinggal dan kebetulan dia kontrak pada kami. Dia bukan kost, jangan main geledah dan anda dari Satpol PP apakah membawa surat perintah,” ucapnya.
Hal ini tentunya membuat geram anggota Densus Reaksi Cepat Kerja Tuntas (RCKT) julukan untuk pasukan tangguh Satpol PP Kota Kediri.
Tidak ingin berpanjang lebar, selain Karina dan Ahmad Fauzi, kemudian Doni diajak ke mako untuk diberi penjelasan, namun akhirnya menolak dan memilih beralasan menjaga rumah kontrakannya. Atas kejadian ini, pihak Satpol PP menegaskan bahwa telah bekerja sesuai prosedur dan menindaklanjuti aduan masyarakat.
Ketika dikonfirmasi bahwa bahwa atas kasus ini akan berbuntut panjang, karena baik yang diamankan maupun pemilik perumahan kenal dengan sejumlah pejabat dan perwira tinggi di Mabes Polri.
“Saya tidak peduli siapa di belakangnya, akan saya bantai daripada kepercayaan masyarakat hilang terhadap kinerja kami. Jika kemudian ditemukan indikasi pelanggaran, kami minta kooperatif dan tentunya kami berikan pembinaan,” tegas Nur Khamid, akrab disapa Kadensus RCKT. (nng)
