Ir Benny Lianto, MMBAT, Rektor baru Universitas Surabaya (kiri) bersama Ketua Yayasan Universitas Surabaya, AntonPrijatna, SH. Duta/Wiwik

SURABAYA | duta.co – Ir Benny Lianto, MMBAT siap menjabat menjadi Rektor Universitas Surabaya (Ubaya) periode 2019-2023 menggantikan Prof Ir Joniarto Parung, MMBAT, PhD.

Pelantikan Rektor, Wakil Rektor, Ketua LPPM, Dekan & Wakil Dekan Fakultas, Direktur & Wakil Direktur Politeknik, Ketua Jurusan, Ketua Program Studi & Direktur Program Profesi, Senin (17/6) di Perpustakaan Lt 5 Gedung Perpustakaan Kampus Ubaya Tenggilis, Jalan Raya Kalirungkut, Surabaya.

Mendapat kepercayaan dan tanggung jawab sebagai Rektor baru, Benny Lianto memiliki komitmen utuh dalam mengutamakan kualitas, karakter dan integritas tinggi pada proses pendidikan, penelitian dan layanan kepada masyarakat.

Terkait program empat tahun kedepan, mantan Direktur Politeknik Ubaya ini, ingin menekankan bahwa kehadiran Ubaya tidak hanya sebagai lembaga pendidikan. Namun menjadi wadah pembentukan manusia yang mulia dan berkarakter, yaitu manusia yang berakal budi, inovatif, adaptif, beretika, dan berbudaya. Oleh sebab itu, pola pembelajaran yang akan dikembangkan meliputi 3 High yakni High Choice, High Tech dan High Touch.

“Implementasi High Choice merupakan penerapan pembelajaran yang lebih fleksibel seperti dimana saja, kapan saja, dan media apa saja dapat digunakan untuk meningkatkan kualifikasi SDM (Sumber Daya Manusia) Ubaya. Sedangkan High Tech yaitu memanfaatkan teknologi seoptimal mungkin untuk mendukung pembelajaran seperti pemanfaatan VR (Virtual Reality), AR (Augmented Reality), dan robotic. Terakhir High Touch berarti menguatkan proses pembentukan manusia yang sejati dengan pembentukan karakter dan sikap profesional,” jelas pria berusia 50 tahun tersebut.

Disamping itu, mantan Direktur Pusat Pendidikan Terapan dan Sertifikasi (PETSI) Politeknik Ubaya,  juga akan menjadikan Ubaya sebagai suatu perguruan tinggi yang bergerak dari agent of education kemudian menuju agent of economic development dan terakhir menjadi agent of change bagi masyarakat.

We not just educate the student but also to inspire and transform and change their life,” ucap pria penggagas program Triple Helix sebagai bentuk kerjasama beasiswa kerja antara Politeknik Ubaya, Pemerintah Kota Surabaya dan pihak industri.

Benny Lianto yang saat ini memiliki 2 orang putri, ingin membawa Ubaya bergerak dari teaching university menuju research university dan pada akhirnya ke entrepreneurial university atau digitalpreneur university. “Sebagai digitalpreneur university, Ubaya akan membentuk mahasiswanya sebagai lulusan yang memiliki global vision, digital mindset, dan creativity driven,” ungkap Benny saat di wawancara.

Sebelum menjadi Rektor, Benny Lianto pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Fakultas Teknik pada tahun 1999 -2003. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik pada periode 2003 – 2007 dan periode 2007 – 2011. Selama menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik, Benny Lianto telah menggagas pendirian Fakultas Teknobiologi dan Fakultas Teknik Industri Kreatif serta pengembangan tiga program kekhususan baru di Ubaya, yakni Sistem Informasi, Multimedia, dan Desain Manajemen Produk.

Sedangkan untuk pendidikan, pria kelahiran Toli – Toli, Sulawesi Tengah, 27 Februari 1969 tersebut meraih gelar Sarjana di bidang Teknik dan Manajemen Industri di Universitas Surabaya (Ubaya) yang lulus pada tahun 1992. Kemudian tahun 1996 lulus dengan meraih gelar Master di bidang Teknik Industri: Manajemen Teknologi di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan saat ini sedang dalam proses penyelesaian akhir masa studinya meraih gelar Doktor di bidang Teknik Industri di Universitas Indonesia (UI). wik

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry