TOKO RITEL: NUsantaramart berdiri dengan bangunan megah berada di Jl. Raya Wonorejo Kecamatan Puncu yang cukup ramai (duta.co/Nanang Priyo)

KEDIRI | duta.co– Melihat bangunan pertokoan megah berdiri  atas dukungan Jamaah Nahdlatul Ulama (NU) yang membeli saham, tentunya hal biasa. Namun melihat perjuangan para tokoh di Majelis Wakil Cabang (MWC) Kecamatan Puncu, harus mengumpulkan rosokan dan uang recehan berupa koin dimasukkan toples plastik, merupakan sisi luar biasa tidak terpikirkan.
Keberadaan NUsantaramart, merupakan jawaban atas kebutuhan toko ritel, menyediakan beragam kebutuhan warga. Kemudian keuntungan dari hasil penjualan diwujudkan pengembalian bagi hasil usaha kepada pembeli saham.
Seiring dengan kepengurusan NU Kabupaten Kediri yang baru, rencananya tiap MCW se kabupaten Kediri bakal dibuka dan dioperasikan Nusantaramart. Tidak main-main, rencana tahun ini target seluruh MCW yakni di 37 Kecamatan Kabupaten Kediri bakal hadir NUsantaramart. Secara tidak langsung membendung dominasi dua minimarket yang ada saat ini yakni Alfamart dan Indomaret.
“Setelah dipotong biaya operasional dan untuk mengisi kas NU Care dikelola Lazis NU, maka pada akhir tahun nanti, dibagikan sebesar 50% kepada pembeli saham. Adapun dana masuk ke kas, dipergunakan untuk pemberdayaan ekonomi kaum dhuafa, permodalan usaha, bantuan kesehatan, pendidikan dan kegiatan positif membantu para jamaah,” jelas Kiai Muhammad Badrul Munir, Pengasuh PP. Al Miftah Dusun Mbiro Desa Wonorejo Kecamatan Puncu.

GERAI: Gerai pertama NUsantaramart yang digawangi oleh MWC Puncu Kabupaten Kediri. (duta.co/nanang)

Ditemui Rabu (31/1), sosok bapak empat anak akrab disapa Gus Badrul ini, berkisah Gerakan Koin Amal (GAK) setelah berjalan digagas program Gerakan Sedekah Rongsok (GSR), dimana uang hasil kegiatan ini diserahkan kepada Lazis NU.
“Setelah koin amal dan sedekah rongsok, sekarang kami berusaha mencukupi kebutuhan jamaah dengan toko ritel ini,” jelasnya.
Berdasarkan data, hasil kedua program di atas mampu menghasilkan uang sebesar Rp 91 juta lebih hingga akhir Tahun 2017. Berbagai macam bantuan, pemberdayaan dan santunan telah diberikan.
“Bidang kesehatan, kami telah bekerjasama dengan sejumlah mantri, diantaranya Edi Wijayanto dan Sidiqhul Wafa, memberikan pelayanan gratis kepada jamaah NU di Kecamatan Puncu berikut obatnya,” terang Gus Badrul.
Apa yang sebenarnya penyemangat inj, Gus Badrul pun menjawab ringan. “Saya hanya sopir nya Lazis NU. Setelah ini berjalan dan masyarakat menikmati, tentunya kerukunan dan saling merasa memiliki sebagai wujud Ukhuwah Islamiyyah,” terangnya.
Kini, Gerakan Koin Amal maupun Gerakan Sedekah Rongsok telah berjalan baik, begitu pun keberadaan NUsantaramart yang tak sepi dari pembeli.
Toko ritel dibuka mulai pukul 07.30wib ini, buka hingga pukul 20.30wib dengan menyediakan beragam kebutuhan keluarga.
“Kami akan membuat kartu pelanggan untuk mendapatkan poin. Kemudian membentuk jaringan plasma agar toko – toko kecil mampu bertahan dengan bekerjasama pada NUsantaramart. Nanti kita beri label atas toko tersebut dan dijamin harganya terjangkau,” jelas Pengasuh Ponpes Al Miftah. (nng)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry