Habib Luthfi bin Ali bin Yahya (tengah). (IST)

MALANG | duta.co – Sedikitnya 25 ribu Jamaah Manaqib Qubro se-Jawa Timur, Rabu (15/3/2017) bakal membanjiri Pondok Pesantren Al Ishlahiyah Singosari, Malang. Acara ini sekaligus pelantikan Mahasiswa Ahli Thoriqoh An-Nahdliyah (MATAN) Kabupaten Malang dengan tajuk “Reaktualisasi Ajaran Thariqah Al Mu’tabarah An-Nahdliyah, guna Membangun Karakter Bangsa dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Adil dan Makmur Penuh Kedamaian”.

“Tema ini sengaja diangkat untuk membendung arus perpecahan umat Islam di Indonesia akhir-akhir ini. Dengan thoriqoh kita belajar lagi bagaimana menjadi warga negara yang baik dan penuh kedamaian,” jelas ketua panitia Gus Ahsani, sebagaimana disampaikan kepada duta.co, Jumat (10/03/2017).

Acara ini akan dihadiri para habaib dan ulama khos Nahdlatul Ulama (NU), seperti Habib Luthfi bin Ali bin Yahya (Pekalongan), KH Harun Ismail (Blitar), KH Jauhar Nehru, KH Bashori Alwi (Singosari), KH Tolhah Hasan, KH Marzuki Mustamar, KH Mahmud Abdillah, KH Manan Dasuki, KH Slamet Hariono, KH Badawi Umar, KH Nur Faqih, KH Khoirul Amin, KH Anas Bashori Alwi, KH Luthfi Bashori Alwi, KH Imam Ghozali, KH Abdurrahman Yahya, KH A Djunaedi, KH Munsif Nachrowi, KH Hilmi Nachrowi,  dan ulama serta umaro lainnya.  Hadir pula Wakil Gubernur Jawa Timur H Saifullah Yusuf (Gus Ipul), serta jajaran TNI/POLRI.

“Singosari sebagai tuan rumah Manaqib Qubro, karena di Singosari ada ulama thoriqoh yang masyhur yaitu Mbah Thohir Bungkuk. Selain itu, Singosari dianggap barometer kota santri Jawa Timur yang telah melahirkan banyak tokoh dan ulama mulai tingkat regional hingga nasional. Jadi tidak heran jika berkali-kali kegiatan Manaqib Qubro diadakan di Singosari,” tambah Gus Ahsani.

Acara dibuka oleh Ketua Ghusniyah Singosari Ust Rahmad Djunaidi dan Ketua Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) Kabupaten Malang, KH Fathur Rohman. Kemudian dilanjutkan dengan agenda Korpus (Kordinator Pusat) oleh Gus Mahu. Dilanjutkan sambutan Gus Ipul.

Tak kalah menarik, adalah gelar doa bersama untuk arwah para leluhur. Jamaah diminta menulis ahli kubur orang-orang terdekat, keluarga, guru-guru, dan ingat nama-nama mereka satu persatu pada kertas khusus yang disediakan panitia. Dari data itu akan dibacakan seluruh nama arwah pada Manaqib Qubro Jawa Timur 2017, yang akan diikuti oleh 25 ribu jamaah. (rls)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry