Massa tak bisa masuk area Monas. FT/MUHTAZUDDIN

JAKARTA | duta.co – Dalam hitungan menit, area Monas sudah penuh. Panitia sudah memberikan aba-aba kepada seluruh jamaah agar mengambil posisi di luar area utama. Padahal, ribuan jamaah itu masih terus mengalir.

“Inginnya ke panggung utama, ternyata sudah susah masuk,” begitu komentar salah seorang jamaah kepada duta.co, Minggu (2/12/2018) di depan stasiun Gambir.

Pantuan duta.co, massa terus meluber. Bendera tauhid seakan sambung  menyambung menjadi satu. Hampir tidak ada lorong yang bebas dari bendara kalimat tauhid. Baik ukuran kecil, besar atau bahkan menempel di ikat kepala peserta.

Meski area Monas sudah penuh jamaah, tetapi, massa yang datang tak kunjung berhenti. Sejumlah kereta api dari luar kota masih dipenuhi massa reuni alumni 212. Banyak juga massa dari Jawa Timur, seperti Madura, Pasuruan, Jember, Malang dan Jombang bahkan Banyuwangi.

Lantunan Kisah Sang Rasul dari panggung utama, membuat suasana semakin sejuk dan damai. Hampir setiap jamaah hafal dengan lagu itu. Area Monas seakan tak kuasa menampung jamaah yang terus mengalir. Tak ada bendera parpol atau ormas di lokasi. Ini membuat mereka semakin yakin gerakan 212 dibawah kendali Sang kholiq. Waallahu’alam. (muh)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry