Mahasiswa FK Unair saat memeriksa kesehatan anak yatim Panti Asuhan Yatim Cahaya Insani. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) As-Salam Fakultas Kedokteran (FK) Unair mendatangi Panti Asuhan Yatim Cahaya Insani Surabaya, Minggu (24/4/2022) lalu.

Di panti itu, para mahasiswa tidak hanya melakukan pemeriksaan kesehatan anak-anak panti tapi juga memperkenalkan profesi dokter agar ke depan ada di antara anak-anak panti itu yang bisa menjadi dokter.

Bahkan, para mahasiswa tidak segan untuk menyerahkan alat standar pemeriksaan yang dibawa untuk dipegang anak panti. Mereka disuruh untuk mencoba alat tersebut, di antanya stetoskop serta alat untuk tensi darah.

“Ini fungsinya untuk apa kak,” tanya Issani Firza Ashar salah satu anak panti pada Muhammad Hasan Al Banna, Ketua As Salam.

“Ini untuk mengetahui tekanan darah. Kalau tekanannya 120/80 artinya normal. Tapi kalau di bawah itu, tandanya tekanannnya kurang. Makanya kakak sarankan perbanyak konsumsi makanan yang mengandung garam dan perbanyak olahraga ya,” jawab Hasan.

Rifadanar Ridho Pratama, anak panti lain pun menimpali, “Kak, boleh saya mencoba alatnya? Saya pengen praktik ke teman saya,” pintanya.

Permintaannya dikabulkan. Anak-anak panti putra usai menjalani tensi darah pun bergantian memegang alat tersebut. Mencari lokasi mengukur tensi yang tepat, mendengarkan detak jantung melalui stetoskop dan mengamati tensimeter. Semua di bawah pengawasan Hasan, mahasiswa semester 6.

Dalam kesempatan itu, terjadi banyak pembicaraan. Tentang cita-cita, tentang motivasi dan tentang berbagi pengalaman menjadi dokter. Hasan menjelaskan, kegiatan tersebut sebenarnya merupakan bagian dari Bakti Sosial As Salam yang merupakan rangkaian kegiatan Ramadhan FK Unair.

Karena mereka notabene adalah mahasiswa kedokteran, maka selain memberikan bantuan materi, mereka juga memberikan pelayanan kesehatan. Selain memeriksa tensi darah untuk santri, pengurus panti asuhan mendapatkan pelayanan cek gula darah.

“Di sisi lain kami ingin menumbuhkan semangat dan mimpi pada adik-adik ini. Barangkali dengan ini tumbuh motivasi mereka menjadi dokter,” tambahnya.

Tak hanya mendapatkan pemeriksaan kesehatan, 50 santri juga diajak untuk bermain games dan kuis pengetahuan seputar Ramadhan. Ini dilakukan sebagai pengisi waktu menjelang berbuka. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry