BEM) Berdampak Telkom University Kampus Surabaya meresmikan Alat Pemeriksaan Kesehatan Mandiri (APKM) dan Smart Tani Greenhouse di Desa Kedungdalem, Kabupaten Probolinggo, pada Senin (22/12/2025). (dok/duta.co)

SURABAYA | duta.co – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Berdampak Telkom University Kampus Surabaya meresmikan Alat Pemeriksaan Kesehatan Mandiri (APKM) dan Smart Tani Greenhouse di Desa Kedungdalem, Kabupaten Probolinggo, pada Senin (22/12/2025).

Program ini menjadi bagian dari inisiatif pengabdian masyarakat untuk menghadirkan solusi teknologi tepat guna pada sektor kesehatan dan pertanian, sekaligus mendorong terwujudnya desa yang lebih mandiri, sehat, dan produktif.

Peresmian dilakukan melalui rangkaian sosialisasi, pelatihan penggunaan, dan pengujian langsung bersama warga, kader Posyandu, serta kelompok tani setempat. Dua inovasi tersebut dikembangkan dari temuan di lapangan, di mana layanan pemeriksaan kesehatan di Posyandu masih bertumpu pada pencatatan manual, sementara pengelolaan pertanian masih sangat dipengaruhi cuaca dan metode budidaya yang belum terkontrol.

Kegiatan ini diselenggarakan dengan dukungan tim dosen, yaitu Helmy Widyantara, Moh. Hamim Zajuli Al Faroby, dan Ahmad Wali Satria Bahari Johan, serta melibatkan tim mahasiswa: Adekanz Maulana, Zain Zulkarnain Gibran, Syalu Arindya Saski, Meisya Ma’rifa Nur, Tata Julista Prasetyo, Hera Nur Khofifah, Salsabila R Chandra, Rifki Junianto Putra, Evanly Bawalo, Febycandra Carmelinda Ximenes, Elvina A. Kurniawan, Ahmad Diqri Wirayudha, Wildan Izzet Maulana, Ihya Dinia Madyana, Glory Leonthine Angi, Muhammad Nuruddin Yusuf Ardin, Naufal Asyam Alif Musthafa, Muhammad Ayondi Ramadhan, Setiawan Muhammad, Dimas Dwi Surya Aji, Firda Bintari Putri Aryani, Vincentius Renji Koesnadi, Muhammad Faruq Ramizi, Kristian Yosua Saputra, dan Mochammad Arif Taufiqurrahman.

Tidak hanya pada sektor Kesehatan saja, pada sektor pertanian BEM Berdampak memperkenalkan Smart Tani Greenhouse sebagai fasilitas budidaya dalam rumah kaca yang membantu warga mengelola lingkungan tanam secara lebih stabil dan teratur. Melalui sesi edukasi, mahasiswa memaparkan fungsi greenhouse, cara perawatan tanaman, serta manfaatnya dalam menjaga kualitas tanaman dari cuaca yang tidak menentu. Warga juga diajak meninjau langsung kondisi budidaya di dalam greenhouse sekaligus praktik perawatan sederhana yang dapat diterapkan.

Ketua kelompok tani Desa Kedungdalem menyampaikan bahwa program ini memberi perspektif baru dalam pengelolaan pertanian. “Selama ini kami menanam berdasarkan kebiasaan. Dengan adanya greenhouse, kami jadi lebih paham bagaimana merawat tanaman dengan lebih tertata dan hasilnya bisa lebih maksimal,” ujarnya.

Di sektor kesehatan, mahasiswa meresmikan APKM yang dirancang untuk membantu pemeriksaan kesehatan dasar secara mandiri, termasuk untuk kebutuhan pelayanan kader Posyandu. Pada sesi sosialisasi, warga dan kader mendapatkan penjelasan cara penggunaan APKM, lalu melakukan uji coba langsung untuk melihat proses pencatatan hasil pemeriksaan yang lebih ringkas dan tertata.

Perwakilan mahasiswa BEM Berdampak, Adekanz, menambahkan, “Melalui APKM, warga bisa lebih sadar pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin. Alat ini sederhana, tapi manfaatnya besar untuk desa,” ujarnya.

Program ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) melalui penguatan akses pemeriksaan kesehatan dasar berbasis teknologi, SDG 2 (Tanpa Kelaparan) dan SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) melalui peningkatan produktivitas pertanian yang lebih terkelola, SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) lewat penerapan teknologi tepat guna di desa, serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kolaborasi mahasiswa, dosen, dan masyarakat dalam menghadirkan dampak yang berkelanjutan.

Melalui program ini, BEM Berdampak Telkom University Kampus Surabaya menegaskan peran mahasiswa sebagai mitra masyarakat dalam menghadirkan solusi yang relevan dengan kebutuhan desa. Tidak hanya membangun fasilitas, kegiatan difokuskan pada transfer pengetahuan agar masyarakat mampu mengoperasikan dan memanfaatkan inovasi secara berkelanjutan. BEM Berdampak berharap APKM dan Smart Tani Greenhouse menjadi langkah awal menuju Desa Kedungdalem yang lebih siap menghadapi tantangan layanan dasar dan produktivitas pertanian, sekaligus memperkuat transformasi desa melalui teknologi tepat guna. Imm