Aksi para driver gojek yang melakukan aksi demo di depan kantor PT Gojek Indonesia Pasuruan, Senin (8/4). DUTA/abdul aziz

PASURUAN | duta.co – Puluhan driver Gojek dari wilayah barat Kabupaten Pasuruan, dengan memakai atributnya ‘ngeluruk’ kantor PT Gojek Indonesia, di Jalan Soekarno Hatta, Gadingrejo, Kota Pasuruan, Senin (8/4).

Aksi ini dilakukan  menyusul ada 17 teman seprofesinya yang diputus hubungan mitra (suspend) sepihak oleh manajemen PT Gojek Indonesia Pasuruan, yang dianggapnya keputusan tersebut secara sepihak.

Para pendemo, berasal dari Kecamatan Rembang, Bangil, Beji, Gempol, Pandaan, Prigen, Sukorejo, Purwosari dan Purwodadi, setibanya di lokasi langsung membentangkan spanduk yang bertuliskan protes terhadap kebijakan pihak managemen yang tanpa proses.

Dalam aksinya, mereka menuntut agar pihak managemen bermitra kembali dengan 17 rekannya yang disuspend. Juga adanya aplikasi baru dianggap tak maksimal.

Pihak Gojek Indonesia Pasuruan juga didesak agar mengklarifikasi rekan mereka yang diputus hubungan kerja sebagai mitra dengan alasan yang bisa diterima oleh mereka.

“Kami minta Gojek Pasuruan tidak arogan dan menjalin kemitraan lagi dan tidak menuduh kami sebagai pengorder fiktif dan memutus hubungan kerja sebagai mitra Gojek kepada rekan kami,” papar Harsoyo, korlap aksi, saat orasi.

Manajemen Gojek Indonesia Pasuruan yang diwakili Jonathan, meminta para pendemo untuk dialog. Bahkan dia langsung menemui para pendemo. Ia juga menjelaskan terkait persoalan yang menimpa 17 driver Gojek Pasuruan.

“Silahkan rekan – rekan yang tersuspend masuk ke dalam kantor kami akan membantu memperbaiki sistemnya dan dalam waktu 3 hari kedepan sudah akan bisa dilihat hasilnya,” ujar Jonathan.

Jonathan juga berjanji akan memproses ke 17 driver yang terkena Suspend tersebut secepatnya sehingga persoalan jelas.

“Kalau tidak ditemukan kesalahan fatal, maka mereka akan kembali menjadi mitra kami. Namun bilamana ditemukan unsur kesengajaan ataupun kesalahan, tentunya sesuai dengan aturan konsekwensinya yakni dilakukan pemutusan hubungan sebagai mitra kerja di Gojek Indonesia,” tegas dia.

Manajemen Gojek Indonesia Pasuruan uga diminta untuk segera perbaiki sistemnya, sehingga tidak menimbulkan kebingunan para dtiver.

Sebab adanya penerapan sistem baru, banyak munculkan dugaan order fiktif. Sehingga banyak terjadinya kesalahan pada sistem aplikasi hingga menyebabkan ke 17 driver mitra Gojek yang menerima WA terkena pemutusan hubungan kerja melalui nomor handphone mereka masing-masing. dul

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry