
PROBOLINGGO | duta.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo bersama Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C (KPPBC TMP C) Probolinggo berhasil menyita lebih dari 1 juta batang rokok ilegal sepanjang tahun 2024. Hasil ini diungkap dalam Expose Hasil Operasi Pemberantasan Rokok Ilegal yang digelar di Meeting Room Ballroom Bromo Park Probolinggo, Senin (18/11/2024).
Acara tersebut dihadiri oleh Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Heri Sulistyanto, Kepala KPPBC TMP C Probolinggo Bagus Sulistijono, Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Hari Cahyono, serta sejumlah kepala OPD, camat, dan perwakilan kepala desa.
Dalam paparannya, Kepala KPPBC TMP C Probolinggo Bagus Sulistijono menjelaskan bahwa barang bukti yang disita meliputi 214.675 batang rokok ilegal dari wilayah Kabupaten Probolinggo. Total penyitaan di wilayah Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, dan Kabupaten Lumajang mencapai lebih dari 1 juta batang rokok ilegal. Para pelaku yang terlibat telah diproses secara hukum.
“Tahun ini, kami berhasil menyita satu juta batang rokok ilegal dan memproses pelakunya secara pidana. Kami akan terus melakukan tindakan tegas dalam pemberantasan rokok ilegal di wilayah ini,” tegas Bagus Sulistijono.
Pj Sekda Heri Sulistyanto menggarisbawahi pentingnya penegakan hukum terkait rokok ilegal karena dampaknya yang merugikan negara dan masyarakat. Rokok ilegal tidak membayar cukai, sehingga menghambat alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
“DBHCHT digunakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, pemulihan ekonomi daerah, dan kesejahteraan masyarakat. Saya berharap program DBHCHT tahun 2024 dan 2025 dapat berjalan lebih baik serta memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat Kabupaten Probolinggo,” ujar Heri.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Kabupaten Probolinggo Sugeng Wiyanto menyatakan, pihaknya telah melakukan 111 operasi pemberantasan rokok ilegal sepanjang tahun ini. Sugeng memastikan operasi akan terus ditingkatkan dengan melibatkan lebih banyak pihak untuk mengoptimalkan hasil.
“Operasi pemberantasan ini merupakan kerja bersama yang terus kami tingkatkan agar dampaknya lebih besar dan efektif,” tandas Sugeng Wiyanto. hul