Isa Anshori (kiri) berbincang dengan temannya di sela Jazz Traffic Festival, Minggu (28/9/2025) malam. DUTA/endang

MEMILIH layanan perbankan tidak hanya menyangkut masalah kenyamanan, keamanan dan jaringan, tapi sudah mengarah pada urusan aqidah atau keyakinan. Hal itulah yang mutlak menjadi pertimbangan seorang Isa Anshori, mantan penyiar radio yang kini aktif menjadi dosen luar biasa.

Endang Lismari – Surabaya

Tidak sengaja, Minggu (28/9/201l25) malam bertemu dengan Isa Anshori dan istrinya Sri Wulandari. Mereka sedang ‘ngemper’ (duduk lesehan) di teras Grand City Convex, bersama ribuan orang Surabaya dan sekitarnya untuk menyaksikan ajang musik tahunan, Jazz Traffic Festival hari kedua.

Di arena outdoor itu, sedang manggung grup band The Lantis yang terkenal dengan lagi Bunga Maaf. Walau di tengah kebisingan suara musik, namun pertemuan itu mengalir dengan perbincangan seputar masalah jazz. Terutama kehadiran Jazz Traffic Festival yang sudah lebih dari sepuluh tahun eksis sebagai ajang musik yang dinanti pecinta musik di Surabaya dan sekitarnya.

Isa adalah salah satu penggagas hadirnya Jazz Traffic Festival di tengah-tengah masyarakat. Awalnya Jazz Traffic adalah program on air empat kali dalam seminggu di Radio Suara Surabaya. Jam siarannya antara pukul 22.00 hingga 24.00 WIB.

Isa adalah penyiar program Jazz Traffic yang pendengarnya sangat militan. Program Jazz Traffic, mungkin bagi orang awam tidak akan menarik dan terlalu malam. Namun Jazz Traffic justru ditunggu masyarakat Surabaya dan sekitarnya. “Selalu ramai kalau siaran Jazz Traffic. Interaktif pendengarnya,” katanya memulai pembicaraan.

Di acara itu muncullah komunitas jazz, walau terkadang yang diputar tidak hanya lagu jazz murni, namun diselingi dengan genre musik lain. “Kalau terlalu jazz atau jazz murni, pendengar Surabaya masih menganggap  terlalu berat. Jadinya ya harus diselingi dengan genre musik lain yang agak condong ke jazz,” ujarnya.

Isa menjadi penyiar Jazz Traffic itu sejak 2001-an. “Dan pada 2010, tim Suara Surabaya membuat acara Jazz Traffic Festival ini dengan alasan ingin membawanya menjadi sebuah festival musik. Dan sudah menjadi agenda tahunan yang ditunggu masyarakat. Keren,” katanya.

Pembicaraan mengalir. Isa banyak bercerita kegiatannya sekarang setelah dua tahun pensiun dari radio yang membesarkan namanya. Dia mengaku sekarang menikmati masa pensiun dan fokus menjalankan bisnis bersama istri serta aktif mengajar sebagai dosen luar biasa mata kuliah Jurnalisme Radio di program studi Ilmu Komunikasi, Fisip, Universitas Airlangga (Unair). Sesekali dia menerima job sebagai MC acara formal.

Tak Mau Ada Riba

Isa di kalangan teman-temannya dipanggil Gus Isa, Ada pula yang memanggilnya Ustadz Isa. Karena Isa memiliki pengetahuan agama yang jauh lebih tinggi dan banyak dibandingkan rekan-rekannya.

Isa membetulkan topinya, aksesoris yang selalu menempel di dirinya hingga kini. “Tapi yang pasti, sejak dulu aku ini tidak mau riba. Aku sangat takut kalau sudah menyangkut masalah ini (riba,red),” katanya berbisik.

Beruntung saat masih menjadi penyiar, dia selalu mendapatkan info tentang banyak hal,  lebih dulu dibanding orang lain. Info secara detail dan komprehensif langsung dari narasumber terpercaya.

Salah satunya tentang layanan perbankan syariah. Isa mengaku mengetahui ada beberapa bank yang waktu itu fokus ke syariah namun dia menilai jaringannya belum terlalu luas.

Sampai akhirnya, sekitar 12 tahun lalu, dia mengetahui tentang BCA Syariah. Isa melihat, BCA berada di belakang bank tersebut. Tentunya jaringan dan layanannya serta sistem keamanan akan sama standarnya dengan BCA konvensional.

“Dengan pertimbangan utama, saya tidak mau riba. Selain itu jaringan luas, kualitas layanan pasti sama dengan BCA konvensional. Dari alasan itu saya akhirnya buka rekening BCA Syariah. Dulu di Surabaya ada di Darmo Park, sekarang pindah ke Ngagel, daerah Kebun Bibit. Dulu harus datang ke kantor bank, kalau sekarang bisa buka rekening secara online. Transformasi digital,” katanya.

Lebih dari 12 tahun menjadi nasabah BCA Syariah, Isa mengaku puas. Apa yang menjadi tujuannya membuka rekening syariah, semua terpenuhi. “Layanan oke, kenyamanan, keamanan dan tentunya sesuai syariah, sesuai keyakinan kita, sesuai syariat kita. Dan yang saya suka lagi, kalau ke kantornya itu bisa lebih interaktif dengan petugasnya,” ungkapnya.

Isa menggunakan layanan mobile banking BCA Syariah untuk segala keperluan.  Sekarang sudah ada aplikasi baru BSya yang menurut Isa akan menambah fitur-fitur semakin lengkap bagi nasabahnya. “Semakin lengkap dan akan semakin memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi keuangan hanya dalam genggaman. Selain itu juga ada fitur untuk memperkuat ibadah kita. Keren sih,” jelasnya.

Selama bertahun-tahun membersamai, Isa merasa BCA Syariah sudah bisa mengakomodir segala kebutuhannya akan layanan perbankan. “Kalau semua sudah terpenuhi, ngapain harus beralih,” tukasnya

Keunggulan BSya

Isa Anshori menunjukkan aplikasi BSya di ponselnya. DUTA/endang

Aplikasi BSya memiliki banyak keunggulan. Yakni lebih praktis, di mana buka rekening lebih praktis tanpa perlu ke bank dengan fitur buka rekening online. Lebih lengkap di mana nasabah dapat melakukan transfer ke virtual account BCA, transfer BI Fast, melakukan setoran biaya ibadah haji, melakukan berbagai transaksi pembelian dan pembayaran, top-up e-Wallet, tarik tunai tanpa kartu (cardless), serta pengajuan pembiayaan emas.

Juga lebih aman di mana ada fitur proteksi keamanan maksimal dengan akses biometrik dan kode akses untuk login dan mPin untuk otorisasi transaksi. Dan juga lebih berkah di mana nasabah bisa menikmati kemudahan beribadah dengan mengakses informasi jadwal salat dan arah kiblat dimanapun berada. Juga dapat menunaikan zakat, infak dan sedekah dengan BSya melalui rekening Lembaga zakat, infaq, shodaqoh.

Dan yang terpenting lagi adalah ada BSya Reward yakni program loyalty spesial untuk nasabah BCA Syariah dengan berbagai reward sesuai dengan level-level yang didapatkan berdasarkan saldo rata-rata bulanan seluruh Tahapan iB yang dimiliki.

Direktur PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah), Ina Widjaja mengatakan, pihaknya menyadari saat ini teknologi digital sudah masuk dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat. Semua hal dilakukan tanpa lagi harus  bertemu fisik, bahkan bisa dilakukan hanya dari genggaman tangan.

Sebagai perbankan yang konsern di layanan pada nasabah dan juga memanfaatkan teknologi yang ada, BCA Syariah menjawab tantangan itu.

“Melalui aplikasi BSya, mobile banking yang bukan hanya mempermudah transaksi, tetapi juga mendampingi nasabah dalam menjaga keseimbangan antara finansial dan spiritual,” kata Ina.

BSya bukan sekadar aplikasi, namun ada filosofi sejak awal aplikasi itu dirancang. Tema BSya Menemani Langkah Penuh Berkah merepresentasikan harapan BCA Syariah untuk hadir lebih dari sekadar bank, tapi sebagai pendamping di setiap perjalanan finansial nasabahnya.

“Menemani langkah menggambarkan rasa teman terdekat dan terpercaya dalam setiap langkah perjalanan. Dan Penuh Berkah mencerminkan harapan kami bahwa perjalanan tersebut membawa manfaat dan kebaikan,” ungkapnya.

Sejak pertama kali dirilis pada Agustus 2024, BSya terus menambah fitur agar tidak hanya relevan, tetapi juga unggul dibanding layanan perbankan konvensional.

Pengembangan BSya dilakukan secara bertahap, menjadikannya aplikasi mobile banking syariah dengan ekosistem digital yang lengkap.

Pada Agustus 2024 BSya meluncur dengan fitur inti seperti transfer ke virtual account BCA, tarik tunai tanpa kartu (cardless), top up GoPay, QRIS MPM, hingga fitur Islami (jadwal salat, arah kiblat).

Oktober 2024: penambahan layanan pembiayaan emas iB, transfer SKN/RTGS, pembayaran PLN, top up Flazz, hingga pembukaan rekening dana nasabah (RDN) online.

Desember 2024: BSya meluncurkan program loyalitas dengan hadiah BSya Reward.

Februari 2025: hadir e-Deposito iB untuk mempermudah tabungan berjangka sesuai syariah. Maret 2025: integrasi pembayaran PDAM dan zakat fitrah. Mei 2025: layanan QRIS CPM, pembelian kurban, top up e-wallet, serta fitur unggah foto profil untuk personalisasi akun.Juni 2025: setor tunai cardless diperkenalkan, menjadikan BSya kian fleksibel. *

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry