SURABAYA | duta.co– Universitas Airlangga (Unair) mendorong mahasiswa untuk terus memberikan manfaat dan kontribusinya kepada masyarakat.
Rektor Unair Prof Dr Mohammad Nasih menegaskan hal itu pada acara pelepasan mahasiswa BBK (Belajar Bersama Komunitas) atau Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Gedung Airlangga Convention Center (ACC), kemarin.
Prof Nasih mengatakan mahasiswa agar tidak pernah berhenti belajar. Karena tugas di samping belajar untuk memperoleh sesuatu, harus dapat memberikan sesuatu.
“Jangan hanya meminta dan mendapatkan sesuatu. Karena itu, memberikan yang terbaik pelajaran-pelajaran yang kalian peroleh ke masyarakat,” ungkapnya.
Mahasiswa BBK Unair sebanyak 1.458 mahasiswa dari seluruh fakultas dengan 78 dosen pembimbing lapangan yang mengambil tema “Pemberdayaan Post Pandemi”.
Mahasiswa BBK Unair tersebut akan terjun ke desa di 11 wilayah di Jawa Timur yakni, Surabaya, Gresik, Lamongan, Kediri, dan Jember. Termasuk 4 kabupaten di Pulau Madura. Yaitu, Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
Tim BBK juga berkeolaborasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur. Mereka nantinya turut mengkreasikan program inovasi dan terobosan di setiap wilayah.
Inovasi tersebut, antara lain,Klinik Bum Desa; Jatim Puspa (Pemberdayaan Usaha Perempuan); Desa Berdaya; Sinando; DDC-Sapa Desa (Data Desa Center Sistem Informasi Pendataan Desa); Si Manis Desa (Sistem Administrasi Pemerintahan Desa); Pesan Bunda (Penyelamatan aste UPK Melalui BUMDesMa); dan Si Bermata Desa (Sistem Belajar Mandiri Tata Kelola Desa).
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur Dra Rita Kustanti Rahayu mengatakan di antara delapan inovasi tersebut, ada empat inovasi yang menjadi prioritas.
Empat inovasi itu bertujuan menjadi motor penggerak untuk membangun karakter masyarakat yang cerdas, sehat, dan berkualitas.
“Harapannya mahasiswa bisa memaksimalkan projek dan menerapkan pengabdian itu secara maksimal,” ujarnya. ril/end
