Rahmat Bagja (tengah)
JAKARTA | duta.co – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memberi warning alias mengingatkan para menteri agar tidak melakukan kampanye pemenangan capres petahana Joko Widodo. Lebih spesifik lagi Bawaslu menyebut termasuk menggunakan kata-kata yang mengarahkan orang untuk memilih capres nomor urut 01 dalam acara-acara kenegaraan.
“Contoh kalimatnya, ‘coblos dua kali tidak sah, satu kali sah’. Itu kan tidak perlu. Tolong dikurangi atau ditiadakan,” tegas anggota Bawaslu RI, Rahmat Bagja, dalam diskusi di Media Center Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (8/3/2019).
Bawaslu sendiri sudah menerima laporan-laporan masyarakat tentang sejumlah menteri kabinet yang mengkampanyekan Jokowi secara terselubung di acara-acara kenegaraan. Satu di antaranya adalah Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir. Jauh sebelumnya ada pula insiden dugaan kampanye terselubung oleh Menkeu, Sri Mulyani, dan Menko Maritim, Luhut Pandjaitan.

“(Menteri) fokus saja pada pekerjaan masing-masing. Kalau mau kampanye dengan di tim kampanye sekalian, bukan pada saat sedang menjabat pejabat negara. Jadi jangan sampai acara kenegaraan, acara pemerintah, digunakan sebagai ajang kampanye. Itu tidak boleh,” tekannya.

Menurut Bagja, walau yang diucapkan menteri itu tidak mengungkap unsur visi-misi dan program kerja kontestan Pemilu, kampanye terselubung dapat dijerat dugaan pelanggaran etik.

“Secara etik hampir kena itu, setelah itu pelanggaran. Bisa diterjemahkan lain. Bisa diproses. Tapi kita periksa kalau unsur kampanyenya tidak kena ada visi misi, program kerja dan itu tidak kena itu bisa tidak jadi,” jelasnya.

“Ada (menteri) yang sudah mulai nyenggol-nyenggol, tolong jangan dilakukan,” ucapnya.

Terang-terangan
Bahkan menteri sudah terang-terangan kampanye untuk Jokowi.  Misalnya Menteri BUMN, Rini M Soemarno, mengakui bahwa dirinya mengharapkan Joko Widodo menjabat Presiden RI selama dua periode. Harapan itu disampaikannya saat menghadiri Workshop Santripreneur di GOR Mbah Muqoyim Buntet Pesantren Cirebon, Kamis (7/3/2019).
Saat itu, ia mengawali sambutannya dengan menyampaikan pencapaian 153 BUMN yang dikomandoi Kementerian BUMN. Rini pun menyampaikan seputar pembangunan jalan tol sejak awal 2015 hingga akhir 2018. Selanjutnya ia mengungkapkan harapannya agar Jokowi kembali terpilih pada Pilpres 2019.
“Iya saya ini yang termasuk mengharapkan Pak Jokowi mempimpin dua periode,” ujar Rini M Soemarno. Ia juga mengakui turut andil dalam pemenangan Jokowi pada Pilpres 2014.
Yang jadi masalah, kata sejumlah santri, Rini saat melakukan kampanye dengan duit sendiri, uang  dari Jokowi, atau uang rakyat. “Semoga bukan uang rakyat, sebab itu sangat keterlaluan dan tidak fair,” kata seorang santri di sela sela acara itu. (rmol/tbc)