JOMBANG | duta.co – Tuntas sudah KPU Kabupaten Jombang menggelar sosialisasi dimulainya tahapan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Jombang, Selasa (11/6/24) malam di Alun-alun Jombang. Seru! Acara ini disertai nonton bareng Timnas Indonesia vs Filipina.
Di hari yang sama, Ketua (Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Staf Bawaslu) Kabupaten Jombang, juga melakukan koordinasi dengan Polres. Mereka diterima Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Sukaca.
Koordinasi itu persiapan membentuk Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Pilkada 2024 di Kabupaten Jombang. Ketua Bawaslu Kabupaten Jombang, Dafid Budiyanto berharap Sentra Gakkumdu Pilkada 2024 segera dibentuk, karena saat ini sudah di tahapan pemutakhiran Daftar Pemilih.
Pembentukkan Sentra Gakkumdu, lanjutnya, akan mempermudah masyarakat yang ingin melaporkan pelanggaran, dalam tahapan pendaftaran calon kepada daerah. Hal ini lumrah terjadi dalam setiap tahapan pencalonan.
“Sehingga Masyarakat tidak bingung mencari tempat untuk melaporkan pelanggaran. Jika ada Gakkumdu langsung saja melapor dengan menyertakan syarat-syarat pelaporan,” terangnya.
Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Sukaca, mengatakan, pihaknya segera menindaklanjuti gagasan itu dengan merujuk peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mengingat keterbatasan personil di Polres Jombang, tentu menjadi tantangan tersendiri untuk memenuhi kualifikasi.
“Namun kami tetap akan berupaya secepatnya mengirimkan nama-nama personil yang akan ditempatkan pada Sentra Gakkumdu dan tentunya sesuai dengan kualifikasi yang tertuang dalam peraturan perundangan-undangan,” tegasnya.
Calon Mengkristal
Sejumlah nama mulai melandai di masyarakat Jombang. Ada nama Warsubi yang sudah mengantongi rekomendasi PKB, partai pemiliki kursi terbanyak di Jombang. Dia satu-satunya Cabup yang sudah siap berangkat. Di sisi lain, Warsubi diuntungkan dengan posisi putrinya Octadella Bilytha Permatasari alias Mbak Della sebagai Ketua DPC Partai Gerindra. Cuma belakangan kader Gerindra Jombang, gerah.
Soal Wakil Bupati, mudah. Warsubi tidak kesulitan. Bisa ditebak KH Salmanudin Yazid (Gus Salman) mantan Ketua PCNU Jombang sudah digadang PKB, bakal mendampinginya. “Masalahnya, PKB di Jombang tidak pernah menang. Di sini Pak Warsubi mukti atau ‘mati’ . Bisa saja langkah politiknya blunder, mesti duitnya sudah muter,” tegas sumber duta.co di Jombang.
Masih menurut sumber tadi, masih ada gerbong PDIP. Sejumlah nama juga mencuat, seperti Sadarestuwati. Ianya Ketua DPC PDIP Jombang. Wanita yang juga anggota DPR RI ini dinilai juga layak dan berpeluang maju dalam Pilbup Jombang 2024. Ada juga Sumrambah, Wabup Jombang periode 2018-2023 ini masih memiliki peluang besar maju.
“Sebagai petahana, Sumrambah memiliki peluang besar maju. Bahkan, bisa diprediksi bakal maju dalam Pilbup Jombang 2024 kalau rekom partai jatuh kepadanya. Kalau tidak, yakin dia tidak bakalan mau menabrak partainya,” tegas sumber tersebut.
Abdul Halim Iskandar, Kakak kandung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar? Tidak mungkin. Sama dengan Ma’sud Zuremi, politisi senior PKB yang kini menjabat Ketua DPRD Jombang. “Saya rasa PKB ingin menang. Dengan Warsubi yang banyak duit, partai ini yakin menang dengan ringan. Tetapi masih ada tokoh PPP dan Pj Bupati Sugiat yang tidak bisa dianggap enteng,” tegasnya.
Mundjidah Wahab, Bupati Jombang periode 2018-2023 yang juga putri pendiri NU almaghfurlah KH Wahab Chasbullah ini dinilai masih berpeluang tinggi. ”Sebagai petahana, beliau masih berpeluang tinggi. Apalagi anaknya Ning Ema. Tingkat elektabilitas atau keterpilihan, liketabilitas atau kesukaan dan popularitas atau tingkat keterkenalan beliau masih tinggi. Dan semua itu bisa beralih ke Ning Ema,” tegasnya.
Menurut sumber tersebut, justru Pj Bupati Sugiat yang mendapat peluang besar. ASN ini juga memilki talenta luar biasa sebagai Bupati. Sugiat konon memiliki elektabilitas tertinggi sebagai Bupati Jombang kelak. “Saya mendengar hasil survey PJ Bupati Sugiat tertinggi. Nah, kalau dia maju bersama Ning Ema, saya yakin semua minggir wiir,” pungkasnya sambal tertawa. (mky)
