PASURUAN | duta.co — Minimnya pengawasan pelaksanaan Pemilu 2019, dalam Pemilihan Presiden (pilpres) dan Pilihan Legislatif (pileg), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Kabupaten Pasuruan mengajak masyarakat untuk turut serta mengawasinya. Ajakan tersebut terungkap, karena pada pengawasan masyarakat di tingkat Kabupaten Pasuruan, hingga saat ini masih nihil.
Ajakan untuk ikut mengawasi pelaksanaan Pemilu tersebut, disampaikan oleh Titin, Komisioner Bidang Pengawasan Antar Lembaga, Bawaslu Kabupaten Pasuruan, saat pelaksanaan Sosialisasi Perbawaslu Nomor 4 Tahun 2018 dan Pengawasan Partisipatif Dalam Rangka Pemilu 2019, di sebuah hotel di kawasan Kota Pasuruan, Selasa (27/11/2018).
Dalam penyampaiannya, Titin mengajak masyarakat untuk pro aktif dalam pengawasan pelaksanaan Pemilu 2019 mendatang. “Sebab di tingkat Kabupaten Pasuruan hingga saat ini belum ada satupun lembaga atau masyarakat yang mendaftarakan untuk menjadi pengawas pemilu. Karena itu Bawaslu inginkan masyarakat untuk ikut partisipasi,” tegas Titin.
Dikatakannya, untuk saat ini, keikutsertaan masyarakat ikut mengawasi tidak ada sama sekali. Sehingga dengan sosialisasi ini, pihaknya berharap ada keinginan partisipasi para peserta sosialisasi dari organisasi masyarakat (ormas), LSM, lembaga independen dan organisasi kepemudaan. “Kita perlu membangun kader pengawas di lapangan,” terang dia.
Pemilu yang berintegritas diharapkan oleh Bawaslu bisa melaksanakan pengawasan secara optimal. Bawaslu sendiri mencatat bahwa untuk mengawasi jalannya Pemilu perlu ajak masyarakat ikut berpartisipasi. Sebab keterbatas personil sekitar 6.000, yang tak sebanding dengan jumlah pemilih yang mencapai 1.000.706 orang.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Pasuruan, Nasrup, SH mengatakan, sosialisasi keikutsertaan elemen masyarakat dalam regulasi Pemilu. “Kami berharap pelaksanaan pemilu bisa sukses sesuai harapan. Kami ajak Muslimat, Fatayat, Aisyah dan ormas lain untuk ikut awasi pelaksanaan pemilu nanti,” jelas Nasrup, saat membuka sosialisasi itu. (dul)
