Sodik Mujahid. FT/rmol

JAKARTA | duta.co – Polisi diminta hati-hati. Jangan sampai institusinya belepoton dengan ‘operasi’ politik. Partai Gerindra menduga kasus dugaan penyimpangan dana Apel dan Kemah Pemuda Islam Indonesia berhubungan erat dengan konstelasi Pilpres 2019.

Sebab, kasus ini terkesan menyudutkan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, yang notabene menjabat sebagai Koordinator Jurubicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.

Sementara, institusi lain yang turut terlibat, seperti Gerakan Pemuda Ansor dan Kementerian Pemuda dan Olahraga kurang disorot. “Iya, karena kan kasusnya sudah lama,” kata politisi Gerindra Sodik Mujahid kepada kepada RMOL di Jakarta, Senin, (26/11/2018).

Acara yang melibatkan puluhan ribu kader kedua organisasi sayap Muhammadiyah dan NU itu digelar pada tahun 2017 lalu di Komplek Candi Prambanan.

Menurut Sodik, penjelasan tentang penggunaan dana acara sudag terang benderang digelaskan oleh Dahnil dan panitia acara, Ahmad Fanani.

“Penjelasannya sudah sangat jelas juga yah dari isterinya, dari Dahnilnya, termasuk juga dari PP Pemuda Muhammadiyah,” tegasnya.

Menurut Sodik, seharusnya aparat kepolisian mengkaji ulang terkait persoalan dugaan penyimpangan dana tersebut. Aparat penegak hukum juga diminta tidak tebang pilih dan mengedepankan netralitas dalam upaya penegakkan hukum.

“Kita ingin bahwa kepolisian dan aparat penegak hukum yang fair, yang adil sudah memperhitungkan,” pungkasnya. (ian.rmol) 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry