
SURABAYA | duta.co – Tuntas sudah Pilkada serentak di Indonesia Rabu (27/11/24). Mulai kemarin sudah tidak ada hiruk-pikuk saling sindir di media sosial. “Hari ini (coblosan) menjadi pelajaran penting bagi insan Parpol. Jangan mentang-mentang kuasa kemudian mencampakkan keinginan rakyat. Pilgub Jatim, meski PKB memimpin di DPRD, tetapi, nyatanya, calonnya kancrit dalam perolehan suara. Saya yakin, berdasar exil poll, kemenangan Khofifah-Emil bisa di atas 60%,” tegas H Yusuf Hidayat, Sekjen Bagus (Barisan Gus dan Santri) Jawa Timur kepada duta.co, Rabu (27/11/24).
Menurut santri PP Tebuireng, Jombang ini basis PKB terlihat ‘nyunyut’. Hancur lebur, kayak kerupuk kena air. Warga nahdliyin mayoritas menitipkan aspirasinya kepada Khofifah-Emil. Dan itu bisa dilihat dari tingkat kepuasan kinerjanya selama ini. “Masak melihat begitu saja (politisi) sulit. Apakah karena gengsi politik kemudian partai seenaknya mencampakkan suara rakyat?” tanya Gus Yusuf panggilan akrabnya.
Jebolan FISIP UNDAR (Universitas Darul Ulum), Jombang tersebut berharap Pilkada Jatim 2024 ini menjadi pelajaran parpol, terutama yang merasa berbasis nahdliyin. “Artinya, perolehan suara legislatif, itu tidak linier dengan hasil Pilkada yang lebih mengedepankan sosok calon. Yang menjadi impossible itu, ketika parpol berbasis nahdliyin, tidak mau mengusung Bu Khofifah, ini aneh saja,” tegasnya.
Kawal sampai Tuntas
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak (Khofifah-Emil) menggelar syukuran usai melihat hasil kemenangan versi quick count di Posko Pemenangan Khofifah-Emil di Jalan Diponegoro.
Hasil perhitungan quick count di beberapa lembaga survei menunjukkan suara Khofifah-Emil unggul telak dibanding Luluk-Lukman dan Risma-Gus Hans. Meski begitu, Khofifah meminta seluruh pendukung dan relawannya untuk mengawal perhitungan suara di setiap kabupaten/kota hingga T1. “Apa yang kita lihat di quick count adalah hasil kerja keras kita semu. Jangan terlalu ueforia dan kita akan tetap mengawal seluruh hasilnya,” kata Khofifah.
Sementara itu, Emil Elestianto Dardak memuji sosok Khofifah layaknya mentor karena mampu menjadi pemimpin yang adaptif. “Perjalanan kampanye ini berbeda dengan enam tahun lalu. Semakin mempererat hubungan dan Khofifah sebagai mentor. Beliau adalah sosok yang adaptif dan inspiratif,“ ucap Emil.
Emil meminta agar seluruh pendukungnya untuk mengikuti arahan Khofifah agar terus mengawal hasil perhitungn suara hingga tuntas. “Mari kita betul-betul mengukuti arahan bahwa syukuran ini lancarnya Pilkada serentak di seluruh Indonesia khususnya di Jawa Timur dan kabupaten/kota,” terangnya. (mky)